BERITA ONLINE TERVIRAL

Gerakan Masyarakat Manfaatkan Perkarangan Rumahnya untuk Perbaikan Gizi Keluarga dimasa Pendami Covid 19

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Jumat, 19 November 2021 - 07:27 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Foto: Ist

~•••PEMANFAATAN PEKARANGAN DITENGAH PANDEMI COVID-19

Guna mendukung serta menumbuhkan perekonomian masyarakat ditengah pandemic covid-19 maka lahan pekarangan yang ada di setiap rumah tangga perlu dioptimalkan.

Rumahtangga yang dimaksud adalah yang saat ini mengalami penurunan penghasilan dengan Adanya situasi pandemic Covid-19 dan diharapkan bisa mengurangi biaya hidup di rumahtangga..

Momen ini sangat baik untuk penerapan Rumah Pangan Lestari serta mengajak warga untuk menanam komoditi bumbu masak dan tanaman lokal lainnya.

Pemanfaatan lahan pekarangan dilakukan untuk tanaman pangan guna memenuhi kebutuhan bahan pokok dan juga pendapatan keluarga.

Situasi saat ini sangat baik untuk menerapkan Rumah Pangan Lestari dan melalui Kelompok Wanita Tani serta ibu-ibu PKK dapat memanfaatkan pekarangan rumah masing-masing.

Anjuran pemanfaatan pekarangan sangat tepat untuk memenuhi gizi keluarga, mengingat selama ini pekarangan dan lahan disekitar rumah belum dimanfaatkan secara optimal.

Padahal lahan tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai penghasil pangan, dalam memperbaiki gizi keluarga sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga. Pekarangan bisa dimanfaatkan dengan ditanami tanaman seperti tomat, terong, kangkung, bayam, sawi dan lainnya dengan menggunakan kantong plastic/polybag sebagai media tanam.

Foto: Ist

Dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tanaman ini bisa menjadi solusi untuk mengurangi pergerakan masyarakat ke tempat umum seperti pasar.

Kalau semua sudah tersedia, tidak perlu pergi ke pasar dan itu bisa menghindari kontak dengan orang banyak. Dengan begitu secara tidak langsung membantu dalam ekonomi keluarga karena mengurangi biaya belanja ke pasar.

Rumah Pangan Lestari menjadi salah satu kegiatan budidaya tanaman pangan non beras yang memanfaatkan lahan pekarangan di sekitar tempat tinggal warga.

Rumah Pangan Lestari dioptimalkan di situasi pandemi virus corona yang terjadi saat ini dan juga dapat dioptimalkan sepanjang musim.

Kelompok-kelompok di tiap Kelurahan maupun di desa yang mengembangkan Rumah Pangan Lestari (RPL) beranggotakan para wanita dan ibu-ibu dalam Kelompok Wanita Tani (KWT). Mereka mengusahakan lahan pekarangan ditanami berbagai tanaman pangan.

Oleh sebab itu Kelompok Wanita Tani maupun kelompok wanita lainnya harus dapat mengembangkan sumber pangan alternatif di saat pandemi Covid-19.

Hal tersebut sangatlah penting sebagai salah satu program diversifikasi pangan agar masyarakat tidak hanya tergantung dengan beras dari tanaman padi saja.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Puskesmas Montasik Gencarkan Intervensi Spesifik

Selain itu masyarakat secara umum juga harus dapat mendukung program Rumah Pangan Lestari tersebut guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membantu menstabilkan harga pangan di pasaran.

Dukungan masyarakat sangatlah penting karena pada dasarnya kawasan rumah pangan lestari pengembangannya ada di rumah tangga itu sendiri.

Dengan memanfaatkan lahan pekarangan disekitar rumah, dapat manfaat sehatnya dan dapat manfaat ekonominya dengan harapan dapat tetap produktif di situasi saat ini.

 

~•Manfaatkan Pekarangan Rumah Sebagai Kebun Gizi

Foto: Ist

Berkebun merupakan salah satu kegiatan yang marak di masa pandemi COVID-19. Momentum inilah yang dimanfaatkan oleh Tim Pengabdian Masyarakat (pengmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) untuk mengadakan sosialisasi memberdayakan Ibu-Ibu rumah tangga di Kelurahan Cisalak Kota Depok dalam mengoptimalkan pekarangan rumah untuk berkebun.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Risdeskas) 2018, 93,6 penduduk Indonesia kurang makan sayur dan buah. Padahal, sayur dan buah mengandung berbagai vitamin, mineral, dan serat yang sangat baik untuk kesehatan saluran pencernaan dan memelihara daya tahan tubuh.

“Pemanfaatan pekarangan untuk berkebun secara berkesinambungan dan intensif dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga yang beragam dan bergizi seimbang,” ujar Dr. Ir. Asih Setiarini, MSc selaku Pengabdi Utama, saat sosialisasi kegiatan pengmas Kebun Gizi di Kantor Kelurahan Cisalak, Kota Depok dilansir laman UI.

Target program pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan para ibu sebagai pengambil keputusan pemenuhan pangan keluarga.

Program ini juga diharapkan terwujudnya kebun gizi yang berdaya guna hasil dari pemanfaatan panen Kebun Gizi oleh kelompok ibu.

Dalam kegiatan ini, Tim Pengmas FKM UI membekali kelompok Ibu dengan dua buah modul, yaitu Modul Membangun Kebun Gizi dan Modul Pemenuhan Gizi Keluarga, Video Praktik Berkebun dan Membuat Media Tanam, serta material untuk berkebun.

Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan pegiat berkebun yang tergabung dalam Komunitas Saung Depok, di bawah koordinator Ir. Adi Wirawan.

Sementara itu, Dede Nurlaela, Ketua TP PKK Kelurahan Cisalak Kecamatan Sukmajaya Kota Depok, mengapresiasi diselenggarakannya program pengmas di wilayahnya karena memberikan banyak ilmu tentang bagaimana cara berkebun di pekarangan rumah yang sempit.

“Seperti yang kita ketahui, sejak masa pandemi ini bertanam menjadi hobi yang sangat diminati masyarakat, selain hobi, bertanam juga bisa menjadi tambahan penghasilan dan bisa dikonsumsi keluarga sendiri dengan menanam tanaman yang beraneka ragam, khususnya pemenuhan sayur dan buah.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Dinkes Aceh Dorong Pemberdayaan Keluarga Peduli Penyakit Tidak Menular

Harapan kami ke depannya, kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kebutuhan makan sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga di tengah masyarakat dan dapat meningkatkan kesehatan warga,” ujar Dede Nurlaela.

~•Aceh Galakkan Budidaya Tanaman Pangan di Pekarangan Rumah

Foto: Ist

Pemerintah Aceh melalui Dinas Pangan sedang menggalakkan masyarakat provinsi setempat untuk terus melakukan budidaya komoditas tanaman pangan di pekarangan rumah, di tengah menghadapi wabah pandemi COVID-19.

“Kita sekarang sedangkan galakkkan pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman pangan. Jadi warga sudah menghasilkan cabe, tomat, sayur, semua ada di pekarangan sendiri,” kata Kepala Dinas Pangan Aceh Cut Yusminar di Banda Aceh, Rabu.

Dia menjelaskan program pemanfaatan pekarangan rumah tersebut sudah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu, namun pelaksanaannya tidak segencar seperti tahun ini, apalagi di tengah warga menghadapi wabah COVID-19.

Menurut Cut Yusminar, program itu bertujuan agar kebutuhan konsumsi warga terhadap komoditas pangan terpenuhi dari hasil budidaya pekarangan rumah masing-masing.

Dengan begitu, kata dia, juga dapat mengurangi aktivitas warga berbelanja ke pasar sehingga terhindar dari terciptanya kerumunan, sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran virus corona.

Foto: Ist

“Masyarakat seluruh Aceh sedang menggalakkan pemanfaatan lahan pekarangan. Selain untuk mencukupi kebutuhan konsumsi, mereka juga bisa jual hasilnya panennya ke orang lain,” ujarnya.

Menurut dia, dalam menjalankan program itu pihaknya menyediakan bantuan berupa rumah bibit di setiap gampong atau desa seluruh kabupaten/kota di Tanah Rencong. Mulai dari bibit sayur-sayuran, tomat, terong, cabe, dan sejumlah komoditas lainnya.

“Nanti bibit itu dibagi ke rumah anggotanya. Paling tidak 75 polybag per satu orang. Itu sedang kita galakkan, ada yang sedang berlangsung tanam, ada juga yang sudah mulai panen. Kita tinggal monitoring, Alhamdulillah hasilnya cukup baik semua,” ujarnya.

Hasilnya, tambah dia, juga cukup memuaskan. Bahkan ada juga warga yang sudah membuat pemanfaatan sistem bedengan di seluruh pekarangan rumah. Katanya, selain komoditas pangan juga dimanfaatkan dengan tanaman obat-obatan.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Empat Kabupaten/Kota di Aceh Dapat Apresiasi dari BPJS Kesehatan

“Kemarin saya baru dari Aceh Utara panen terong, bunga kol, di Lhokseumawe saya panen sawi, pakcoy, terong, kemudian di Aceh Tengah ada sawi, cabe, tomat, jadi berbagai macam tanaman,” katanya lagi.

~•Aceh Singkil Manfaatkan Lahan Pekarangan Rumah Untuk Bercocok Tanam

Foto: Ist

Di tengah Pandemi Covid 19 Ibu Rumah Tangga di Aceh Singkil saat ini memanfaatkan Lahan Pekarangan Rumah untuk bercocok tanam. Kegiatan dilaksanakan secara berkelompok, dengan pendampingan dari Dinas Pangan Kabupaten Aceh Singkil. Untuk pelaksanaan kegiatan, kelompok juga mendapat bantuan dana dari Dinas Pangan Provinsi Aceh.

Salah satu Ibu Rumah Tangga, warga Ketapang Indah, Kecamatan Singkil Utara, Juli, kepada RRI menjelaskan pelaksanaan kegiatan sangat membantu untuk ketersediaan kebutuhan konsumsi sayuran rumah tangga. Bahkan hasilnya juga bisa dijual untuk konsumsi anggota kelompok.

Foto: Ist

“Kami merasa senang, terbantu. Sayur-sayuran bisalah ga beli lagi. Terbantulah. Terus nanti kalau sudah dikembangkan kalau menghasilkan bisa dijual untuk dikonsumsi anggota-anggota juga. Di rumah pun juga ada dikasih,” kata Juli.

Ibu Rumah Tangga lainnya, Ita, mengatakan kegiatan berkebun dilakukan untuk mengisi waktu di masa Pandemi. Tanaman yang ditanam yaitu tanaman palawija berumur pendek.

“Kami berkebun untuk mengisi waktu dimasa-masa Pandemi sekarang ini. Dengan adanya seperti ini kami bisa mengisi hari libur kami untuk berkebun disini. Tanaman kami banyak disini, kami hanya menanam tanaman palawija. Sayur mayur yang berumur pendek. Ada timun, gambas, jagung, cabe, tomat,” papar Ita.

Ditambahkan Ita, dalam kegiatan kelompok terlibat sebanyak 30 orang. Meskipun kegiatan dilakukan berkelompok, namun setiap anggota tetap menjaga protokol kesehatan.

“Kami ada 30 orang. Kami ambil anggotanya dari di lingkungan tempat tinggal kami, Dusun I Ketapang Indah. Kami merasa senang adanya hal seperti ini. Ini berarti kami bisa melakukan kegiatan selain kami tinggal di rumah. Tapi perlu diingat kami disini juga menjaga Protokol Kesehatan dari Pemerintah, dengan menjaga jarak sesama anggota pertanian kami,” ujar Ita.

Ita berharap kegiatan bercocok tanam tersebut mendapat perhatian dari Pemerintah. Sehingga dapat dilakukan berkesinambungan untuk menciptakan ketahanan pangan di daerah tersebut.

Selain di Kecamatan Singkil Utara, kegiatan serupa juga dilakukan di beberapa kecamatan lain. Seperti di Kecamatan Singkil, Gunung Meriah, Kuala Baru, Pulau Banyak, dan Pulau Banyak Bharat. [ADV]

Baca Juga

Kesehatan

Percepat Kinerja Penurunan Stunting, Pemerintah Aceh Beri Penghargaan untuk Pemerintah Kabupaten/Kota

Kesehatan

“Pajanan Asap Rokok Picu Anak Stunting, Minta Orang Tua Alihkan Ke Makanan Bergizi

Kesehatan

Imunisasi Kejar, Lengkapi Imunisasi Dasar Anak yang Tertunda

Kesehatan

Macam-Macam Penyakit tidak Menular yang Ada di Sekitar Kita

Kesehatan

Petugas Akan Tes Antigen Gratis di Terminal bagi Masyarakat yang Akan Melakukan Perjalanan

Kesehatan

Penyakit Tidak Menular Jadi Penyebab Kematian Remaja, Ini Langkah Kemenkes dan UNICEF

Kesehatan

Manfaat Konsumsi Kurma untuk Tubuh

Kesehatan

Dinkes Aceh Tamiang Ajak Masyarakat Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Upaya Preventif dan Promotif