BERITA ONLINE TERVIRAL

Gizi Anak Harus Dijaga Sejak Awal Kehamilan

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Jumat, 11 Juni 2021 - 15:51 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Kabid Kesmas Dinkes Aceh dr. Sulasmi, MSHM, Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Mutia Winanda, M.Gizi, Sp.GK, dan Kepala UNICEF Perwakilan Aceh, Andi Yoga Tama saat menjadi narasumber talkshow bertema “Gizi Anak, Masa Depan Aceh”

BANDA ACEH – Persoalan stanting masih menjadi persoalan besar di Aceh. Secara nasional, angka stanting di Provinsi Aceh berada pada peringkat tiga nasional. Untuk mencegah stunting, gizi anak harus dijaga sejak awal kehamilan.

Demikian penjelasan Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Aceh dr.  Sulasmi, MSHM. Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Mutia Winanda, M.Gizi, Sp.GK, dan Kepala UNICEF Perwakilan Aceh, Andi Yoga Tama saat menjadi narasumber talkshow bertema “Gizi Anak, Masa Depan Aceh” di Radio Serambi FM 90.2, Kamis (10/6/2021).

Baca Juga Artikel Beritanya:  Ketua Satgas Covid-19 Pimpin Rakor Penanganan Covid-19 Dihadiri Kapolda Aceh

Dalam talkshow yang dipandu Syita, dr Mutia mengatakan bahwa gizi anak harus diberikan dari prakonsepsi.

“Karena kita mau kejar gizi yang optimal sejak 1.000 hari pertama kehidupan yaitu sejak ibunya hamil sampai anaknya berusia 2 tahun,” katanya.

Yang sering terjadi selama ini, sambungnya, ibu hamil kurang nutrisi.

Selain itu, ungkap dr Mutia, juga sering ditemukan dalam masyarakat tidak sempurnanya pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif kepada anaknya.

“Di Aceh, ASI eksklusif juga masih menjadi PR buat kita semua. Jadi kalau kita memperbaiki gizi anak, kita harus mengaungkan ASI eklusif jangan sampai tidak tercapai,” ujar dokter spesialis gizi ini.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Gubernur dan Forkopimda Aceh Ikuti Upacara Detik-detik Proklamasi Bersama Presiden

Hal senada juga disampaikan Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Aceh, dr Sulasmi. Menurutnya, remaja putri sangat penting menjaga waktu dan pola makan. Karena mereka akan menjadi calon ibu. “Mereka harus tetap memperhatikan gizi yang Seimbang. Karena kalau ia berkeluarga dan hamil, bisa melahirkan anak yang sehat. Kita berharap ia juga memberikan ASI eksklusif, karena ASI tidak ada tandingannya,” ujarnya.

Kepala Unicef Perwakilan Aceh, Andi Yoga Tama mengungkapkan persoalan stanting bukan hanya masalah kesehatan, tapi juga dampak dari lingkungan yang tidak sehat. Unicef akan membantu pemerintah mengatasi masalah ini.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Ketua Dekranasda Ingatkan Desainer dan Model Aceh Tampikan Identitas Daerah

“Persoalan stanting bukan hanya kesehatan karena intervensi kesehatan hanya 30 persen. Kita harus memastikan ketahanan pangan keluarga, juga harus melihat layanan kesehatan seperti imunisasinya terpenuhi atau tidak,” katanya.

Selain itu, juga harus dilihat apakah masyarakat sudah melakukan praktek hidup bersih dan sehat.

Unicef, kata Andi, mendorong supaya gampon-gampong di Aceh bebas dari praktek buang air besar semberangan. “Karena stanting dan kebersihan lingkungan sangat kuat hubungannya,” ungkapnya.

Pihaknya juga melakukan penguatan kapasitas terhadap tenaga kesehatan. Karena stanting harus dicegah, tidak bisa disembuhkan. Agar anak tidak stunting maka harus diperhatikan gizi anak sejak dalam kandungan.(Diskes Aceh)

Baca Juga

Uncategorized

Sekda Aceh Ingatkan Waspada Covid Dengan Prokes

Uncategorized

Rasio Kelulusan Di SBMPTN sebesar 41 Persen, Bukti Pendidikan Aceh Berkualitas

Uncategorized

Cerita Perjalanan Tari “Ratoh Jaroe” dalam “Ratoh Lam Jaroe Cucoe di Radja”

Uncategorized

Jaga Ketahanan Pangan diwilayah Koramil Lhoong, Ini Harapan Pasiter Kodim 0101/BS.

Uncategorized

Karo Humas Aceh: Percepat Lelang Kegiatan Fisik Terus Dipacu

Uncategorized

Mendagri Minta Pemda Segera Salurkan Program Perlindungan Sosial dan Stimulan Ekonomi

Uncategorized

Plt Gubernur Hadir Tepat Waktu di Sidang Paripurna DPRA

Uncategorized

Top 5 most overrated players in the Premier League 2019-20