BERITA ONLINE TERVIRAL

Gubernur dan Ketua DPR Aceh Ikuti Rakernas Bersama Mendagri 81 Views

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Senin, 24 Januari 2022 - 09:23 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00


Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan Ketua DPRA Dahlan Jamaluddin beserta SKPA terkait, mengikuti Rakernas bersama Mendagri Muhammad Tito Karnavian, dan Kepala Daerah Se-Indonesia dalam rangka Evaluasi Program Strategis Kegiatan Pemerintah yang digelar secara virtual di Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh, Senin (24/1/2022).

 

BANDA ACEH— Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Dahlan Jamaluddin mengikuti secara virtual Rapat Kerja Nasional Pencegahan Korupsi bersama Mendagri dan Ketua KPK RI, dari Meuligoe Gubernur Aceh, Senin, 24/1/2021.

Rapat tersebut juga diikuti oleh seluruh Gubernur, Ketua DPRD, Bupati/Walikota dan Ketua DPRK dari seluruh daerah di tanah air.

Baca Juga Artikel Beritanya:  "Media di Aceh Harus Terdaftar e-Katalog

Dalam kesempatan itu ikut hadir mendampingi Gubernur, Asisten Bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Sekda Aceh, M Jafar, Asisten Administrasi Umum, Iskandar, dan sejumlah Kepala SKPA terkait.

Menteri Dalam Negeri RI, Muhammad Tito Karnavian, dalam arahannya meminta semua kepala daerah menjalankan sistem pemerintahan sebaik mungkin dan menjauhi tindakan korupsi. Ia begitu prihatin dalam kurun beberapa pekan di bulan pertama tahun 2022 sudah tiga kepala daerah yang ditangkap tangan oleh KPK RI.

“Dalam catatan kami, mencegah tindakan korupsi begitu penting untuk mengubah bangsa kita. Kalau pemerintahan bersih tentu saja pendapatan daerah meningkat dan kesejahteraan masyarakat tumbuh, ” kata Tito.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Terdakwa Tambahan Kasus Korupsi Proyek Jalan Simeulue Jalani Sidang Dakwaan

Berdasarkan analisis yang dilakukan pihaknya, kata Tito, ada tiga hal yang menyebabkan terjadinya tindakan korupsi di lingkungan pemerintahan.
Pertama karena sistem pemerintahan yang belum berjalan dengan baik. Dimana proses menjadi kepala daerah yang memakan biaya politik begitu tinggi. Begitupun dengan proses rekrutmen ASN, juga acap kali diiringi dengan imbalan.

Tito mengatakan, dua faktor lainnya yang menyebabkan tindakan korupsi adalah persoalan integritas dan budaya.

“Praktek menyimpang dan tindakan korupsi seolah sudah menjadi tradisi, ” ujar Tito.

Tito berharap, penangkapan tiga kepala daerah di awal tahun 2022 ini harus menjadi momentum perbaikan dan pembelajaran bagi seluruh kepala daerah lainnya agar tidak melakukan perbuatan serupa.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Sekda Aceh Sapa Pamhut dan Para Guru

Sementara itu, Ketua KPK RI Firli Bahuri mengatakan, kepala daerah perlu melakukan perubahan sistem pemerintahan agar potensi terjadinya tindakan korupsi dapat ditekan sekecil kecilnya. Menurutnya, integritas menjadi hal penting yang perlu dimiliki setiap pimpinan agar tidak melakukan penyalahgunaan kekuasaan.

Firli menyebutkan, sejumlah daerah rawa terjadinya korupsi di pemerintah daerah, diantaranya adalah pada promosi jabatan, pengadaan barang dan jasa, refocusing dana Covid-19, dan pengesahan APBD.

Firli mengingatkan kepala daerah untuk berhati-hati agar tidak terjerumus dalam perbuatan korupsi. Ia mengatakan, tujuan negara akan terwujud bila roda pemerintahan bebas dari korupsi. [•]”

Baca Juga

Panwaslih Aceh Tenggara Gandeng Satpol PP Tertibkan APK Bermasalah

Daerah

Panwaslih Aceh Tenggara Gandeng Satpol PP Tertibkan APK Bermasalah

Daerah

Pj Wali Kota: KRI Dewaruci Singgahi Sabang Peluang Buka kembali Jalur Rempah

Daerah

Ratusan Hektar Sawah Di Nagan Raya Alami Kekeringan, Nurchalis Minta Pemerintah Beri Solusi!

Daerah

Lepas Sambut Kepala Kanwil BPN, Ini Harapan Pemerintah Aceh

Daerah

Aceh Selatan Siap Pertahankan Juara Umum PKA

Daerah

Sekda Aceh Besar Launching Genius di SDN Piyeung Mon Ara

Daerah

Gubernur Aceh Serahkan Obat-Obatan Penanganan PMK di Gampong Kuta Tinggi Abdya

Daerah

Dua Rumah Warga Aceh Tengah Tertimbun Longsor