FANEWS.ID – Pesatnya perkembangan teknologi mengharuskan para guru atau tenaga pendidik untuk terus beradaptasi dan berinovasi. Terlebih lagi menghadapi peserta didik dari generasi Z dan generasi Alpha yang melek teknologi.
Tantangan dan solusi bagi guru di era Gen Z tersebut menjadi bahasan menarik pada kegiatan pelatihan penguatan dan pengembangan Kurikulum Merdeka (Kurmer) yang digelar lembaga pendidikan Islam atau dayah Insan Qurani Aceh Besar, Provinsi Aceh, di Aula LAN, Banda Aceh.
Pelatihan diikuti 40 tenaga pendidik dari Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Dayah Insan Qur’ani.
Pimpinan Dayah Insan Qurani Aceh Besar, Ustaz Muzakkir Zulkifli, mengatakan, demi menunjang proses pembelajaran di dayah maka para guru harus akrab dengan peserta didik agar tujuan daripada kurikulum merdeka bisa terlaksana dengan lebih mudah.
“Jadilah guru yang kreatif dan berusaha memiliki waktu dan perhatian lebih untuk anak. Dengan hal itulah kita bisa lebih mudah melihat perkembangan individu mereka. Ketika kita sudah betul-betul memahami setiap individu mereka, maka apa yang diharapkan dalam Kurmer akan menjadi lebih gampang tercapainya,” ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Muzakkir, para guru juga harus mengontrol para siswa baik dalam pembelajaran maupun tingkah laku mereka selama bergaul di pesantren.
“Itu adalah tugas kita memastikan para siswa berkelakuan baik dan juga turut serta memberikan pengawasan kepada siswa yang komprehensif di segenap lini, bukan hanya mengajarkan materi pembelajaran saja,” tandasnya.
Muzakkir juga mengingatkan para guru untuk senantiasa menjadi contoh yang baik bagi para murid. “Usahakan selalu untuk pengembangan diri dan jadilah the excellent teacher,” tandasnya.
Sementara itu, Wahyudi selaku Ketua Panitia kegiatan tersebut mengajak para guru untuk terus berinovasi dalam mengemban tugas sebagai pendidik di tengah pesatnya perkembangan zaman, apalagi peserta didik hari ini adalah Gen Z yang melek teknologi.
“Perubahan dalam dunia pendidikan hari ini sangat besar, sehingga guru dituntut untuk menyesuaikan, apalagi era digital hari ini, jangan sampai kita tertinggal,” tegasnya.
Kegiatan pelatihan menghadirkan dua narasumber dari Widyaiswara Aceh, Kamarullah dan Maria Ulfa, serta satu motivator dari Universitas Syiah Kuala, Irwan Saputra.(InfoPublik/red)