BERITA ONLINE TERVIRAL

Harga Daging Sapi Sulit Turun meski Usai Momen Iduladha

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Minggu, 9 Juli 2023 - 09:24 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

FANEWS.ID – Sekretaris Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Mufti Bangkit Sanjaya mengatakan kondisi harga daging sapi saat ini, terutama usai Hari Raya Iduladha relatif stabil. Namun menurut Mufti, stabilnya harga daging sapi bukan berarti murah, tetapi justru sulit untuk turun harganya.

Mufti mengatakan pemerintah seharusnya bisa mencari cara agar harga daging sapi tidak lebih dari Rp135 ribu.

“Harusnya pemerintah bisa menekan harga daging untuk lebih turun lagi dikisaran Rp135 ribu hingga 125 ribu, yang sekarang terjadi masih cukup sama Rp135 ribu sampai Rp145 ribu pasca Iduladha ini,” ungkap Mufti saat dihubungi Tirto, Jakarta, Sabtu (8/7/2023).

Baca Juga Artikel Beritanya:  Bank Aceh Kumpulkan 1.384 Kantong Darah

Mufti mengatakan kondisi ini membuat para pedagang daging sapi selama tiga bulan ini mengalami sepi pembeli dan penurunan omzet penjualan. Momen Iduladha, kata Mufti seharusnya bisa membuat harga daging sapi turun karena biasanya masyarakat banyak yang memiliki stok daging sapi di rumahnya.

“Jadi dibalik sepinya omzet para pedagang, secara tradisi di tiap tahunnya secara siklusnya dan melimpahnya daging pasca Iduladha, seharusnya bisa lebih relatif turun harga tersebut untuk membantu cost kerugian pedagang karena mengalami siklus naiknya harga daging menjelang lebaran. Nah itu tidak berubah sampai pada Iduladha biasanya,” katanya.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Mendag Izinkan Pengusaha Thrifting Demi Habiskan Stok

Mufti menyayangkan minimnya campur tangan pemerintah agar harga daging sapi tak terus melambung tinggi. Hal ini tentunya mempengaruhi omzet yang diraih pedagang daging sapi.

Mufti menambahkan, di era ketidakpastian ekonomi saat ini seperti resesi dan juga munculnya inflasi, ia berharap pemerintah mengerti dan dapat memikirkan kondisi tersebut.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Bagi Dividen Rp.296 milyar Bank Aceh Optimis Kinerja Semakin Positif di 2024

“Jadi mohon pertimbangan kepada pemerintah, agar dapat memikirkan kondisi seperti itu. Jadi ada tiga faktor penentunya, harga bertahan lebaran itu tinggi turunnya susah, yang kedua adalah melimpahnya stok daging dari hewan kurban yang secara momentum adalah berbagi antara yang kaya ke yang kurang mampu, dan yang ketiga adalah faktor resesi global inflasi dengan kondisi global dunia yang sekarang tidak menentu,” jelasnya.(*)

sumber: tirto

 

Baca Juga

Ekonomi

BI dan Pemerintah Luncurkan Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022

Ekonomi

Bank Aceh: Waspada Penipuan Dengan Modus Meminta Informasi Pribadi

Daerah

Berhasil Hapus Kemiskinan Ekstrem, Pemerintah Aceh Menerima Insentif Fiskal Rp5,2 Miliar

Ekonomi

Bank Aceh Buka Layanan Weekend Banking Selama PON

Ekonomi

Penandatanganan Perjanjian Komitmen Kerjasama Pengembangan WKP Panas Bumi Seulawah PT. PGE Tbk dan PT. PEMA
Produksi Padi Turun dan Kenaikan Harga Beras Tak Terelakkan

Ekonomi

Produksi Padi Turun dan Kenaikan Harga Beras Tak Terelakkan

Ekonomi

Mentan Minta Daerah Percepat Tanam Padi

Ekonomi

Misi Rupiah Berdaulat dI Kepulauan Terluar Aceh