Headline Berita Hari Ini

Home / Ekonomi

Jumat, 19 April 2024 - 04:50 WIB

Harga Emas Meroket, Pengamat Ingatkan Dampak Negatif ke Pertumbuhan Ekonomi Aceh

0:00

FANEWS.ID – Pengamat Ekonomi dari Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Mukhlis Yunus, menyebut kenaikan harga emas di Aceh saat ini mendorong masyarakat untuk menyimpan emas sebagai bentuk investasi. Namun, hal ini bisa berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi di Tanah Rencong.

Bahkan, kata dia, harga emas di Banda Aceh sudah tembus Rp3,8 juta per mayam. Untuk diketahui, mayam merupakan takaran atau satuan ukuran emas khusus yang dipakai masyarakat Aceh, di mana satu mayam setara dengan 3,33 gram emas.

“Masyarakat tidak terdorong untuk melakukan investasi di sektor lain sehingga perputaran uang menjadi lebih sedikit,” ujarnya di Banda Aceh.

Baca Juga Artikel Berita nya   Rp3 Triliun KUR Sudah Tersalurkan Bagi Pelaku UMKM di Aceh

Ketika masyarakat menyimpan emas, lanjut dia, mereka cenderung tidak melakukan investasi di sektor lain. Sehingga, perputaran uang menjadi lebih sedikit yang berakibat pada berkurangnya transaksi ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang melambat.

“Kalau perputaran uang lebih sedikit maka transaksi ekonomi menjadi lebih sedikit dan itu membawa dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi di sebuah wilayah,” tuturnya.

Dalam persepsi masyarakat, kata Mukhlis, investasi emas jauh lebih aman dibanding instrumen investasi lainnya yang dinilai penuh ketidakpastian atau berisiko tinggi.

“Pengalaman mereka emas itu peluang mendapatkan untung lebih besar, namanya peluang emas,” tukasnya,

Baca Juga Artikel Berita nya   Konflik Israel-Palestina Tak Memengaruhi Nilai Perdagangan RI

Mukhlis menambahkan, masyarakat menyimpan emas karena mereka mengkhawatirkan resesi di masa depan. Mereka menganggap emas sebagai aset yang aman dan stabil dalam situasi ekonomi yang tidak pasti.

Namun, Mukhlis menegaskan bahwa menyimpan emas secara berlebihan dapat menghambat kegiatan ekonomi produktif lainnya.

Oleh karena itu, dia mendorong pemerintah mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan harga emas dan meningkatkan keyakinan masyarakat terhadap sektor lain yang lebih produktif.

Pemerintah perlu melakukan intervensi pasar untuk menstabilkan harga emas dan mencegah kenaikan harga yang berlebihan.

“Pemerintah juga perlu memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat tentang manfaat berinvestasi di sektor lain yang lebih produktif,” saran dia.

Baca Juga Artikel Berita nya   Perkuat Implementasi Kebijakan, Bank Indonesia Bersinergi Dengan Alim Ulama Dalam Dakwah Ekonomi Syariah

Mukhlis menekankan, upaya menumbuhkan keyakinan dan optimisme masyarakat akan pertumbuhan ekonomi sangatlah penting. Dengan keyakinan tersebut, masyarakat diharapkan lebih terdorong untuk berinvestasi di sektor-sektor produktif dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

“Meskipun kenaikan harga emas memberikan keuntungan bagi para pemilik emas, jika tidak dikontrol dengan baik, hal ini dapat membawa dampak negatif bagi perekonomian,” tandasnya.

Oleh karena itu, sambun dia, diperlukan upaya dari pemerintah dan masyarakat untuk mengendalikan harga emas dan meningkatkan keyakinan terhadap sektor lain yang lebih produktif.(InfoPublik/red)

Baca Juga

Ketua BRA Ditetapkan Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Budidaya Ikan Kakap

Ekonomi

Ketua BRA Ditetapkan Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Budidaya Ikan Kakap

Ekonomi

Gubernur Aceh Apresiasi Pelayanan BSI yang Semakin Baik

Ekonomi

Rapat Teknis TPID Provinsi Aceh untuk Koordinasi Pengendalian Inflasi Pangan

Ekonomi

Aceh Ekonomic Forum (AEF) April 2024

Aceh Besar

Aceh Besar Usul 16.167 Calon Penerima Banpres BPUM Tahun 2022

Ekonomi

Pertamina Tambah 1,5 Juta LPG 3 Kg Jelang Perayaan Iduladha

Ekonomi

PT Bank Aceh Syariah KPO Gelar Pelatihan Simtem Pembayaran Melalui QRIS

Ekonomi

BSI Siap Layani 3.600 Nasabah Hasil Konversi Bank Mantap Aceh