Nikmati berita Interaktif Dan Live Siber Report 24 jam Fanews.co Gen Z
Download
Berita News terviral

IKAMAPA Gelar Diskusi Publik: Bagaimana Pertanian Aceh Bertahan di Tengah Pandemi COVID 19

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Jumat, 2 Juli 2021 - 11:19 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Gubernur Aceh Ir.H.Nova Iriansyah, M.T membuka Diskusi Publik dengan tema “Bagaimana Pertanian Aceh Bertahan di Tengah Pademi COVID-19 ?” secara virtual yang diselenggarakan (IKAMAPA) Bogor dan turut diisi Oleh pemateri, Kadistanbun Aceh, Ir.Cut Huzaimah, MP, Kadis Kelautan dan Perikanan Aceh, Aliman, SPi, M.Si, Guru Besar Fakultas Pertanian USK, Prof, Dr, Ir.Abubakar, MS, dan Wakil Ketua IKAMAPA Bogor , Agam Riski, S.Pt, yang berlangsung di Aula Distanbun Aceh, Banda Aceh, Jum’at, (2/7/2021).

BANDA ACEH – Ikatan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Aceh (IKAMAPA-Bogor) menggelar diskusi publik terkait “Bagaimana Pertanian Aceh Bertahan di Tengah Pandemi COVID 19”, Jumat 2 Juli 2021.

Diskusi yang berlangsung di Aula Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh itu dibuka Gubernur Aceh Nova Iriansyah secara daring dari Rumah Dinas di kawasan Blang Padang, Banda Aceh.

Acara itu menghadirkan tiga pemateri, yaitu Kadistanbun Aceh Cut Huzaimah, Kadis Kelautan dan Perikanan Aceh Aliman, dan Guru Besar Fakultas Pertanian USK Prof. Dr. Ir. Abubakar, M.S. Selain itu acara tersebut diikuti Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan A. Hanan, Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh Almuniza Kamal serta para mahasiswa.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Wakapolda Aceh Bersama Wabup Pidie Tinjau Kampung Tangguh di Kecamatan Sakti

Ketua IKAMAPA Bogor Muhammad Nizam Auza dalam sambutannya menyebutkan, kegiatan itu digelar guna menghadirkan masukan dan solusi untuk dunia pertanian di Aceh, khususnya bagaimana sektor pertanian bertahan di tengah pandemi Covid-19.

“Berbagai ide, gagasan, dan solusi yang konstruktif dan implementatif diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam membangun sektor pertanian Aceh, khususnya di masa Pandemi COVID-19,” ujar Muhammad Nizam.

Sementara Gubernur Nova dalam sambutan virtualnya menyebutkan, Pemerintah Aceh menyambut baik terlaksananya diskusi tentang sektor pertanian. Sektor tersebut kata gubernur merupakan sektor penyumbang utama dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh.

Mengingat betapa pentingnya pembangunan di sektor pertanian, lanjut Gubernur, maka Pemerintah Aceh telah menjadikannya sebagai prioritas utama dalam pembangunan Aceh.

Hal itu disebut tercermin dalam visi dan misi Pemerintah Aceh khususnya tentang kedaulatan dan ketahanan pangan, yang dilaksanakan melalui berbagai program dan kegiatan yang dikemas dalam Unggulan Aceh Hebat, yaitu Aceh Troe, Aceh Meugoe dan Meulaot.

Gubernur menjelaskan, sasaran dari program tersebut antara lain meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan ketahanan pangan, yang akhirnya diharapkan akan meningkatnya kesejahteraan petani dan nelayan.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Aceh Sambut Kepulangan 51 Nelayan Aceh di Pendopo Gubernur

“Untuk mencapai sasaran tersebut, tentu kita menghadapi berbagai kendala dan tantangan. Dalam dua tahun terakhir ini, tantangan terbesar yang kita hadapi adalah terjadinya pandemi COVID-19, yang bukan saja berdampak pada sektor kesehatan semata, tetapi juga telah berdampak kepada sektor-sektor lainnya, termasuk sektor pertanian,” kata Gubernur.

Khusus untuk sektor pertanian, lanjut gubernur, pada awal pandemi, FAO sudah memperingatkan semua negara tentang kemungkinan terjadinya krisis pangan global akibat pandemi ini.

Oleh karena itu, guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya krisis pangan tersebut, Pemerintah Aceh disebut telah mengambil langkah cepat dan strategis dengan mencanangkan Program Gerakan Aceh Mandiri Pangan (GAMPANG) pada pertengahan tahun lalu.

“Melalui Gerakan ini, Pemerintah Aceh juga menghimbau Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Gampong/ Desa agar memfokuskan pemanfaatan anggarannya melalui APBK dan Dana Desa untuk mendukung program dan kegiatan yang berkaitan dengan ketahanan pangan,” ujar gubernur.

Gubernur juga menerangkan, Pemerintah Aceh menyadari bahwa sektor pertanian terutama berkaitan dengan ketahanan pangan, juga sama pentingnya dengan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini, sektor pertanian disebut merupakan penyangga (Buffer Sector) di masa pandemi ini.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Makan Lam Sithuek, Cara Unik Sulaiman "SE" Menjamu Warga

Oleh karena itu, kebijakan pembangunan dalam kondisi saat ini disebut haruslah berimbang dan saling mendukung, antara intervensi di bidang kesehatan dengan intervensi pemerintah di bidang pertanian dan pemulihan ekonomi lainnya.

Walau bagaimanapun, kata gubernur, kebijakan Pemerintah dalam mencegah dan menahan laju penyebaran COVID-19 akan berpengaruh secara langsung kepada sektor lainnya.

Dengan Pembatasan Kegiatan Masyarakat misalnya, diakui pasti akan berpengaruh terhadap rantai pasok (Supply Chain) sektor pertanian, yang nantinya tentu akan berpengaruh terhadap pendapatan petani.

Di sisi lain, sambung gubernur, pihaknya juga meyakini bahwa krisis yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 juga memberi harapan baru atau membuka jendela kesempatan (Window of Opportunity) untuk merevitalisasi sektor pertanian.

“Karena sektor pertanian, disamping sebagai bagian penting dari sistem penyediaan pangan, ternyata di saat krisis seperti ini, juga dapat berperan sebagai jaring pengaman sosial (social safety net) alamiah,” ujar Gubernur. []

Baca Juga

Uncategorized

Prediksi Real Madrid Vs Liverpool di Liga Champions Malam Ini

Uncategorized

Selundupkan Sabu di Sendal, Dua Mahasiswi Asal Bireuen Ditangkap di Bandara SIM

Uncategorized

Asisten I Terima Dokumen Aspirasi Masyarakat Hasil Reses II DPR Aceh

Uncategorized

Sunnah Mencium Tangan Nabi, Ulama, Orang Shalih, Orang Tua, dan Berdiri Memuliakan Ulama

Uncategorized

Badan Pengelolaan Keuangan Aceh

Uncategorized

Dr. Ir. Dyah Erti Idawati, M.T Dilantik sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Aceh

Uncategorized

Banjir Rendam 14 Kecamatan di Aceh Timur, Dinsos Salurkan Bantuan Masa Panik

Uncategorized

Mensos Risma Mendarat di Bandara SIM, Disambut Sekda dan Ketua PKK Aceh