Nikmati berita Interaktif Dan Live Siber Report 24 jam Fanews.co Gen Z
Download
Berita News terviral

Ilmuwan Sebut Mencairnya Gletser di Selandia Baru Makin Mengkhawatirkan

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Senin, 10 April 2023 - 15:23 WIB    Banda Aceh

Image Source : Republika

Image Source : Republika

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

FANEWS.ID – Para ilmuwan menyebut mencairnya gletser di Selandia Baru sudah semakin mengkhawatirkan. Pasalnya, setiap tahun ukuran gletser ini diketahui terus menyusut.

Setiap tahun para ilmuwan di Selandia Baru terbang melintasi beberapa gletser paling ikonik di negara ini, salah satunya “sungai” es purba yang turun dari Pegunungan Alpen Selatan. Dalam perjalanannya, hampir setiap tahun mereka menemukan gletser-gletser tersebut menyusut.

Pada tahun ini, tepatnya akhir Maret lalu, tim ilmuwan menghabiskan delapan jam terbang di atas puncak gunung dan mengambil ribuan foto gletser untuk survei garis salju tahunan.

Seorang profesor di Monash University di Australia Andrew Mackintosh yang ikut dalam penerbangan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia “terkejut” dengan apa yang mereka lihat.

Mackintosh menyebut beberapa gletser pada ketinggian yang lebih rendah sebagian besar telah menghilang. Sementara gletser Franz Josef dan Fox yang terkenal menunjukkan tanda-tanda penyusutan.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Pentingnya Penggunaan Tembok Beton untuk Stabilitas dan Keamanan Jalan Raya

“Pengamatan tahun ini memperkuat pandangan bahwa kita terus melihat hilangnya es di seluruh Pegunungan Alpen Selatan,” kata Andrew Lorrey, ilmuwan utama di lembaga penelitian National Institute of Water and Atmospheric Research (NIWA) dan koordinator survei tersebut, dikutip dari CNN.

Gletser merupakan massa es yang sangat besar yang terbentuk di dalam dan di sekitar pegunungan. Gletser tumbuh di musim dingin bersalju dan mencair ketika suhu menghangat.

Gletser sendiri merupakan sumber air tawar bagi hampir 2 miliar orang di seluruh dunia. Maka dari itu pencairannya yang cepat menimbulkan risiko besar.

Salah satunya, banjir bandang yang mematikan. Selain itu, es yang mencair juga menyebabkan kenaikan permukaan air laut.

Pada 2021 dan 2022 menjadi dua tahun terpanas dalam sejarah Selandia Baru. Cuaca ini juga berdampak pada peningkatan pencairan gletser.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Cerita Peneliti BRIN Koma 4 Hari Demi Selamatkan Tanaman Langka

Lorrey, yang telah melakukan survei udara ini sejak 2009, menyebut pencairan gletser ini sangat mengkhawatirkan.

“Saya melihat bagian yang indah dari lingkungan alam kita ini terlepas dari pandangan kita. Dan jika Anda pernah mengalami gletser secara langsung, mereka benar-benar menakjubkan dan membuat Anda takjub serta mengubah hidup Anda,” katanya.

Survei garis salju yang diselenggarakan oleh NIWA telah berlangsung hampir setiap tahun selama hampir lima dekade. Survei bertujuan untuk menangkap potret lebih dari 50 gletser sedekat mungkin dengan akhir musim salju dan pencairan es.

Para ilmuwan secara khusus mengamati salju yang melapisi gletser-gletser tersebut. Lorrey mengatakan dengan memahami di mana letak garis salju, masyaraka menangkap sesuatu tentang seberapa sehat gletser.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Guntur Menggelegar, Lalu Hujan Pertama Mengguyur Mekkah

Lebih lanjut, ahli glasiologi di Victoria University of Wellington Lauren Vargo mengatakan krisis iklim memiliki dampak yang sangat besar pada gletser.

“Sebagian besar perubahan suhu yang mendorong apa yang terjadi pada gletser di Selandia Baru,” katanya.

Pencairan ekstrem pada 2018 adalah salah satu tahun terburuk dalam catatan gletser Selandia Baru. Menurut studi pada 2020 yang ditulis bersama oleh Vargo dan Lorrey, pencairan tersebut terjadi hingga 10 kali lipat akibat perubahan iklim.

“Seiring dengan tren pemanasan saat ini, kita akan terus kehilangan lebih banyak gletser,” kata Lorrey.

Menurutnya, ini adalah tren global. Akibatnya, hingga setengah dari gletser di dunia dapat menghilang pada akhir abad ini, bahkan jika target penanganan iklim yang ambisius terpenuhi. (*)

Sumber : CNN Indonesia

Baca Juga

Pakar Ungkap Leluhur Manusia Bukan dari Satu Populasi di Afrika

Teknologi

Pakar Ungkap Leluhur Manusia Bukan dari Satu Populasi di Afrika

Internasional

Israel Tangkap Direktur RS Al-Shifa dan Dokter – Dokter Senior

Teknologi

RI Bakal Punya Platform Digital Saingi Alibaba & Amazone

Internasional

Keji! RS Al Shifa Gaza Dikosongkan, WHO: Bak Zona Kematian
Pemerintah Akan Batasi Transfer Pulsa Maksimal 1 Juta per Hari

Teknologi

Pemerintah Akan Batasi Transfer Pulsa Maksimal 1 Juta per Hari

Pendidikan

USK dan University of Education di Lahore, Pakistan, Sepakat Riset Bersama
Elon Musk Sebut Kantor Berita Bisa Pasang Tarif per Artikel di Twitter

Teknologi

Elon Musk Sebut Kantor Berita Bisa Pasang Tarif per Artikel di Twitter
Indonesia Diproyeksikan Pimpin Teknologi AI ASEAN

Teknologi

Indonesia Diproyeksikan Pimpin Teknologi AI ASEAN