Banda Aceh – THE International Committee of the Red Cross (ICRC) atau Komite Internasional Palang Merah berkunjung ked ayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee, Selasa, 6 April 2021.
Pertemuan silaturahim selama satu jam itu berlangsung hangat, saling tukar informasi terkait perkembangan dunia Pendidikan dayah di Aceh dan Nusantara, sejak kolonial Belanda – Jepang, Konflik GAM – RI sampai pasca perdamaian.
Tgk Muhammad Faisal selaku pimpinan dayah Darul Ihsan, menjelaskan banyak hal terkait kedayahan, sejarah, peran ulama dalam masyarakat dan di pemerintahan.
Dominic Earnshaw selaku Koordinator ICRC Delegasi Regional ICRC untuk Indonesia dan Timor Leste didampangi oleh Novri antoni, Lc, M.Si, selaku Program Manager ICRC, menjelaskan, Organisasi kemanusian ini yang tidak memihak, netral, dan independen, yang misinya semata-mata bersifat kemanusiaan, melindungi kehidupan dan martabat para korban konflik bersenjata.
Konsultan program, Shadia Marhaban menambahkan, Dominic, coordinator ICRC ini juga pernah bertugas di beberapa negara asia tenggara, di antaranya, Pattani, Thailand. Oleh karena itu, Shadia mengajak keliling komplek dayah bertemu langsung dengan santri Darul Ihsan asal Pattani.
Karena Dominic berasal dari inggris, para santri juga terlihat senang berbincang-bincang dalam bahasa Inggris.
Acara ditutup dengan foto bersama, penyerahan cendramata.
Tentang ICRC
Organiasisi kemanusiaan asal Jenewa, Swiss ini berkantor Delegasi Regional ICRC untuk Indonesia dan Timor Leste berkoantor di Jl. Iskandarsyah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pendiri: Henry Dunant, Didirikan: 17 Februari 1863, Jenewa, Swiss, Kantor pusat: Jenewa, Swiss.
Tujuan, Perlindungan dan bantuan kepada korban konflik bersenjata dan situasi kekerasan lainnya.
Presiden Direktur Jenderal: Peter Maurer; Yves Daccord
Organisasi induk: Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah[.[]