FA News.id, Jakarta – iPhone 15 disebut gagal, termasuk di pasar smartphone utamanya di China. Dilaporkan bahwa penjualan iPhone 15 merosot tajam di negara tersebut dalam 6 minggu pertama tahun 2024.
Menurut laporan Counterpoint Research, penjualan iPhone turun 24% pada awal tahun 2024, yang disebabkan karena Apple menghadapi persaingan ketat dari perusahaan ponsel lokal seperti Huawei, Oppo, Vivo dan Xiaomi.
Para analis memprediksi kinerja penjualan iPhone masih akan terus melambat hingga akhir 2024. Hal ini mendorong iPhone 15 didiskon gede-gedean di China.
Di Indonesia, seri iPhone 15 dan iPhone 15 Plus juga turun harga hingga Rp 2,5 juta. Sementara iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max juga mendapat diskon sekitar Rp 2 jutaan.
Mengutip CNBC Internasional, Apple mendapat tekanan khususnya dari raksasa teknologi China, Huawei, yang bisnis konsumennya mengalami kebangkitan setelah peluncuran ponsel pintar Mate 60.
Beberapa perusahaan ponsel lokal yang bersaing juga mencatat penurunan penjualan unit mereka dalam periode enam minggu itu. Namun penurunan yang terjadi tidak terlalu parah dibandingkan yang dialami Apple.
Pengiriman ponsel Oppo turun 29% YoY, sementara Vivo dan Xiaomi mencatat penurunan masing-masing sebesar 15% dan 7%.
Merek ponsel dengan kinerja terbaik selama enam minggu pertama dipegang oleh Huawei dan spin-off-nya Honor, yang merupakan sub-brand dari raksasa teknologi tersebut hingga tahun 2020.
Pengiriman unit ponsel pintar Huawei meningkat 64% dari tahun ke tahun dalam enam minggu pertama tahun 2024. Sementara itu, pengiriman ponsel Honor bertambah 2%.
Tahun lalu, Huawei meluncurkan smartphone bernama Mate 60 dengan konektivitas 5G. Hal ini merupakan kejutan besar bagi dunia smartphone.
Apalagi ketika sanksi dari pemerintah AS masih berlaku untuk Huawei sejak 2019 yang lalu. Sanksi tersebut membuat Huawei tidak bisa mendapat chip dan teknologi utama yang diperlukan untuk internet seluler 5G dari perusahaan Amerika.
Pernah menjadi pemain ponsel pintar terbesar di dunia berdasarkan volume penjualan, Huawei sebenarnya merupakan satu-satunya penantang utama Apple di Tiongkok dalam hal perangkat flagship.
Pelanggan berbondong-bondong beralih ke iPhone, ketika ponsel Huawei kehilangan daya saingnya karena belum tersedianya 5G dan tidak adanya semikonduktor yang canggih.
“Huawei kembali mencoba memenangkan kembali para ‘pembelot’ ke iPhone sejak beberapa tahun lalu,” kata Neil Shah, analis di Counterpoint Research.
“Ada sedikit erosi pada Apple, namun terlebih lagi merek non-Apple lainnya di segmen premium juga merasakan dampak buruk dari Huawei,” imbuhnya.
Sumber: CNBC Indonesia