Bireuen— Setiap tanggal 27 Rajab umat Islam memperingati peristiwa isra mi’raj Nabi Muhammad SAW, tak terkecuali murid MIN 50 Bireuen, Desa Juli Cot Meurak, Kabupaten Bireuen.
Murid dan guru MIN 50 Bireuen mengisi momentum peringatan isra mi’raj dengan baca Surah Yasin bersama, lalu mendengarkan tausiah yang diisi oleh Ustadz Arif Muhammad Ikbal, SPdI, M.Sos. Kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan infak rutin, Jumat (12/3/2021) pagi.
Mengawali tausiahnya, ustadz yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren Darunnajah, Jakarta menjelaskan isra mi’raj merupakan kejadian penting yang terjadi pada manusia pilihan yaitu Nabi Muhammad SAW.
Ia mengisahkan, dalam isra mi’raj, Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram di Mekah ke Mesjidil Aqsa di Yerusalem, Palestina.
“Selanjutnya, Baginda Rasulullah diperjalankan dari Masjidil Aqsa menuju langit kemudian ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat,” demikian antara lain kata Ustadz Iqbal dihadapan ratusan murid.
Menurutnya, perjalanan ini memiliki makna, bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita perlu menjaga hubungan horizontal dan vertikal. Maksudnya, menjaga hubungan baik dengan manusia dan menjaga hubungan baik dengan Allah SWT, terangnya.
Ia menambahkan, perjalanan spiritual Rasulullah menerima perintah shalat sulit untuk dijelaskan secara ilmiah, namun demikian selaku umat Islam peristiwa isra mi’raj wajib kita yakini ada, sebagaimana meyakini kebenaran hari kiamat.
“Isra’ mi’raj merupakan peristiwa yang lebih mengedepankan keimanan dari pada logika kita sebagai manusia,” kata pria yang kini menjadi guru di sekolah tersebut.
Selain itu, peristiwa tersebut bagian dari kasih sayang Allah kepada Nabi Muhammad yang sedang berduka atas meninggalnya istri dan pamannya.
Diakhir tausiahnya, Ustadz Iqbal mengajak guru dan murid untuk benar-benar menjaga shalat dan gemar membaca shalawat.
Sementara itu kepala MIN 50 Bireuen, Darmawati MAg dalam sambutannya mengatakan, peringatan hari besar Islam, khususnya isra mi’raj sebagai peristiwa penting bagi umat Islam.
“Karena merupakan hari peringatan di mana Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam,” katanya.