Nikmati berita Interaktif Dan Live Siber Report 24 jam Fanews.co Gen Z
Download
Berita News terviral

Jadwal Pindah ke Ibu Kota Baru: Dari PNS, TNI Hingga Polri!

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Kamis, 23 September 2021 - 06:29 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Foto: Desaiin Garuda Istana Negara Ibu Kota Baru (Instagram/@Jokowi)

Jakarta | Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan mulai memindahkan sebagian Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) ke ibu kota baru mulai tahun depan. Untuk ini maka dibutuhkan anggaran sebanyak Rp 5,5 miliar.

Plt Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengatakan, anggaran tersebut dibutuhkan untuk memindahkan sebanyak 2.350 orang PNS pada tahun 2022.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Jokowi Minta Maaf Atas Segala Kesalahan Selama Jadi Presiden

“Program prioritas BKN yang kedua adalah pemetaan, penilaian potensi dan kompetensi ASN khusus untuk ASN yang akan dipindahkan ke Ibu Kota Baru dengan target 2.350 orang dengan kebutuhan anggaran Rp 5,5 miliar,” ujarnya dalam rapat kerja bersama dengan Komisi II DPR RI.

Selanjutnya pada 2023,  rencananya dilakukan pemindahan anggota TNI – Polri. Namun hingga kini belum ada kepastian berapa personil yang akan dipindahkan lebih dulu.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Fenomena Gunung Es Kasus Kekerasan Anak di Sekolah yang Berulang

Deputi Bidang Pengembangan Nasional atau Bappenas Regional Bappenas, Rudy Soeprihadi Prawiradinata menyebut alasan TNI-Polri pindah lebih dulu karena kedua lembaga itu untuk memastikan keamanan di wilayah Kalimantan Timur.

“Itu kajian persiapan, kan pemindahannya baru 2023, yang duluan pindah adalah TNI, Polri untuk memastikan keamanan. Kan kita 2024 Agustus (upacara kenegaraan), kita udah mepet. Jadi kita harus prioritaskan lagi, yang penting pemerintahan itu bisa berjalan. Itu persiapannya,” kata Rudi dalam bincang dengan media belum lama ini.

Baca Juga Artikel Beritanya:  KKP Gandeng USK Perkuat Ekonomi Biru

Rudy menambahkan semua rencana ini bisa berjalan bergantung pada kondisi yang ada. Jika tidak ada penurunan kasus maka ekonomi sulit bergerak.

“Semua itu akan sangat tergantung pada kondisi, semua terkait Covid-19 itu kuncinya. Kalau ini gak jalan (gak ada penurunan kasus), ekonomi susah geraknya,” kata Rudy.[]

Sumber: CNBC Indonesia

Baca Juga

Nasional

Serah Terima Jabatan KSAD, Maruli Terima Arahan Agus Subiyanto

Nasional

ASN Pria akan Dapat Cuti saat Istri Melahirkan atau Keguguran

Nasional

Eks Dirut Hutama Karya Jadi Tersangka Korupsi Tol Trans Sumatra
Sri Mulyani Godok Aturan Dana LPDP Bisa Dipakai Industri Film

Nasional

Sri Mulyani Godok Aturan Dana LPDP Bisa Dipakai Industri Film
OIKN: Pemindahan ASN ke IKN Kemungkinan Akhir September 2024

Nasional

OIKN: Pemindahan ASN ke IKN Kemungkinan Akhir September 2024
Insiden Berulang, Erick Thohir Singgung Copot Direksi Pertamina

Nasional

Insiden Berulang, Erick Thohir Singgung Copot Direksi Pertamina
DPR-Pemerintah Sepakat Jabatan Ketua Wantimpres Dibuat Bergilir

Nasional

DPR-Pemerintah Sepakat Jabatan Ketua Wantimpres Dibuat Bergilir
UNHCR: Pengungsi Rohingya di Aceh Tanggung Jawab Bersama

Nasional

UNHCR: Pengungsi Rohingya di Aceh Tanggung Jawab Bersama