BERITA ONLINE TERVIRAL

Kadisdik Aceh: Standar Mutu Pendidikan Tak Bisa Diukur dari Besaran TPS Semata

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Kamis, 1 Oktober 2020 - 02:14 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. H. Rachmat Fitri HD, MPA

 

Banda Aceh (fanews.id) — Kepala Dinas Pendidikan Aceh Rachmat Fitri mengatakan standar mutu pendidikan di Indonesia tidak bisa semata-mata diukur dari besaran nilai Tes Potensi Skolastik (TPS) siswa. Sebaliknya, ada beberapa indikator lain yang juga perlu dilihat yaitu keberhasilan pendidikan dalam pencapaian delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan rujukan regulasi yang mengatur tentang tujuan pendidikan itu sendiri.

Hal itu dikatakan Rachmat menanggapi pemberitaan Harian Serambi Indonesia edisi 24/09/2020 dengan judul “Mutu Siswa Aceh Terendah Nasional”.

Dalam pemberitaannya Serambi Indonesia mengatakan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Selasa (22/9/2020), merilis hasil evaluasi Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTN) Tahun 2020.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Puncak Hari Pers Nasional Diperingati di Kapal Aceh Hebat 2

Dalam laporan itu, dijabarkan penilaian rata-rata Tes Potensi Skolastik (TPS) siswa sekolah dari seluruh provinsi di Indonesia yang mengikuti ujian tersebut. Dari keseluruhan komponen penilaian, ternyata Aceh tercatat sebagai salah satu provinsi dengan skor TPS terendah secara nasional.

“Dinas Pendidikan Aceh menilai bahwa skoring yang dirilis oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) harus dilihat secara komprehensif guna mendapatkan sebuah evaluasi yang tepat,” kata Rachmat di Banda Aceh, Kamis 24/9/2020, malam.

Rachmat mengatakan, pemberian skor TPS yang kurang menggembirakan itu tidak bisa dilihat secara parsial dan berdiri terpisah, karena ada beberapa variabel lain yang harus dicermati secara proporsional.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Babinsa Koramil 14/BTR Sambangi UKM

“Kita akui bahwa capaian yang diperoleh oleh siswa-siswi Aceh sesuai pemberitaan di atas sebagai fakta. Dinas Pendidikan sendiri menyadari pentingnya kapabilitas para siswa dalam bidang skolastik (TPS) untuk mempersiapkan performanya di universitas yang akan mereka jalani nanti. Karena itu dinas pendidikan sedang bekerja maksimal untuk itu. Kita juga berharap lembaga perguruan tinggi –sebagai pencetak tenaga pendidik—untuk ikut berkontribusi dalam memperbaiki kemampuan lulusan yang memiliki kecakapan skolastik sebagai bekal dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik di sekolah,” kata Rachmat.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Guna Menyukseskan Ketahanan Pangan Anggota Koramil Indrapuri Bantu warga Bangun Saluran

Disisi lain, lanjut Rachmat, Dinas Pendidikan sudah mengantisipasinya dengan membangun kesiapan siswa dalam dua bidang yaitu bidang Tes Potensi Akademik (TPA) dan bidang Tes Potensi Skolastik (TPS). Hanya saja karena kondisi Pandemi Covid-19 baru satu tahapan –yaitu TPA yang relative sudah terlaksana.

“Harus kita cermati lebih jauh bahwa standar mutu pendidikan itu tidak diukur dari besaran nilai skor TPS semata. Namun ada beberapa indikator lain yang juga perlu dilihat yaitu keberhasilan pendidikan dalam pencapaian delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan rujukan regulasi yang mengatur tentang tujuan pendidikan itu sendiri.” [adv]

Baca Juga

Uncategorized

Jajaran Kanwil Kemenkumham Aceh Ikuti Vaksin Massal yang Dilaksanakan Oleh Pemerintah Aceh

Uncategorized

Jemaah Haji Dilarang Membawa Air Zamzam di Tas Kabin

Uncategorized

Dinas Kesehatan Nagan Raya Aceh Terima 1.820 Dosis Vaksin Moderna

Uncategorized

Koramil 02/Nguter dan Polsek Nguter Giat Patroli Himbau Warga Patuhi Prokes 5M Cegah Covid 19

Uncategorized

Direktur RSUD SIM Nagan Raya Akan Beri Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat

Uncategorized

Polda Aceh Pastikan Identitas Asep Melalui Swap Buccal DNA & Sidik Jari

Uncategorized

Diduga Terlibat Kasus Penganiayaan dan Pengrusakan, Tiga Warga Lam Trieng Diamankan Petugas

Uncategorized

Sekda Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Massal Covid-19