Headline Berita Hari Ini

Home / Kesehatan

Rabu, 19 Juli 2023 - 01:32 WIB

“Kasus Obesitas Pada Anak Meningkat, Ini Penyebabnya

0:00

 

Ilustrasi Obesitas

FA NEWS– Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menekankan bahwa kasus obesitas usia anak yang terpantau naik selama beberapa dekade terakhir, bukan disebabkan karena pemerintah terlalu fokus pada penanganan menurunkan angka prevalensi stunting.

“Sebenarnya pemantauan di posyandu itu sama semua, mulai dari berat badan kurang atau lebih, itu semua dipantau untuk mendeteksi (secara dini),” kata Plt. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes Lovely Daisy usai Konferensi Pers: Situasi Terkini Obesitas di Indonesia di Jakarta, Selasa (11/7).

Daisy menuturkan berdasarkan hasil studi status gizi Indonesia tahun 2022, jumlah balita yang kelebihan berat badan (overweight) mencapai 3,5 persen.

Baca Juga Artikel Berita nya   Kasus Covid-19 Berfluktuasi, 90 Ribu Remaja Vaksinasi Dosis II

Dari data Kemenkes RI lainnya, diketahui bila jumlah anak usia 5-19 tahun yang mengalami obesitas meningkat 10 kali selama empat dekade. Pada tahun 1975 jumlah anak obesitas ada 11 juta jiwa, sedangkan di tahun 2016 anak yang obesitas ada 123 juta jiwa, sedangkan 213 juta lainnya mengalami gizi lebih.

Naiknya jumlah itu disebabkan oleh pengaturan konsumsi pola makan yang saat ini lebih banyak mengandung gula, garam dan lemak (GGL) berlebih, kurangnya melakukan aktivitas fisik karena lebih suka bermain gawai dan komputer hingga adanya penerapan pola asuh dalam keluarga yang kurang teredukasi untuk menyediakan makanan bergizi seimbang.

Baca Juga Artikel Berita nya   Kasus Hepatitis B Didominasi Penularan Ibu ke Anak

Ia menekankan pemerintah selalu memperhatikan kesehatan seluruh masyarakat tanpa membedakan kondisi kesehatan yang berkaitan dengan status gizinya. Meski pemerintah saat ini menjadikan percepatan penurunan stunting sebagai salah satu program prioritas, Kemenkes RI terus berupaya memantau perkembangan obesitas mulai dari tingkat sekolah dan posyandu.

Di posyandu, pemantauan tumbuh kembang bayi semua dilakukan lewat pengukuran tinggi badan dan berat badan secara berkala, yang hasilnya akan dimasukkan ke dalam buku kesehatan ibu dan anak (KIA).

Bila grafik dalam buku KIA menunjukkan anak mengalami obesitas, para kader yang mencatat akan segera memberikan edukasi seperti mengelola makanan bergizi bagi anak atau aktivitas ringan yang bisa mengembalikan berat badan anak menjadi normal. Hal yang sama, juga dilakukan pada penanganan stunting.

Baca Juga Artikel Berita nya   Kenali Jenis dan Gejala Dini Penyakit Kanker

Kemudian terkait penanganan di sekolah, Kemenkes RI telah menggerakkan usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk memberikan pembinaan pada pengelola kantin, termasuk makanan yang dijual di sekitar area sekolah untuk menjaga kebersihan makanan dan kandungan gizi yang baik bagi anak.

“Itu termasuk ke dalam salah satu Trias UKS pembinaan lingkungan dan itu sudah berjalan, cuma memang tidak semua berjalan dengan baik,” katanya.

Sumber: Dinkes Aceh

 

FA News

Baca Juga

Kesehatan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Juli, Iuran Barunya Jadi Segini?

Kesehatan

Senam Jantung Sehat, memeriahkan Peringatan Hari Gizi Nasional Tahun 2022. Dimasa Pandemi Covid 19

Kesehatan

Konsumsi Gula Berlebih, Waspadai Diabetes Melitus

Kesehatan

Kasus Aktif Tinggal Tiga, Zona Hijau Meluas ke Lhokseumawe

Kesehatan

Dinkes dan FKM Gelar Sosialisasi Bahaya Dampak Asap Rokok di Rumah dan Sekolah

Kesehatan

Menkes Budi akan Skors Pelaku Perundungan pada Dokter Residen

Kesehatan

Jelang Ramadhan Kasus Covid-19 Turun di Aceh

Kesehatan

Lagi, 880 Pasien Covid-19 Sembuh di Aceh