BERITA ONLINE TERVIRAL

Kebutuhan Dasar Lawan Kemiskinan

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Rabu, 11 Agustus 2021 - 15:56 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Oleh Arif Arham/Kabag Pemberdayaan Zakat

Bagaimana membuat agar orang tidak miskin? Saya tidak tahu. Tapi, izinkan saya mencari tahu dengan melihatnya dari pengalaman pribadi.

Saat saya pindah ke Jogja usai SMA, yang pertama saya lakukan sesampai di sana adalah memastikan bahwa saya dapat beradaptasi dengan makanan yang tersedia di pasaran. Dengan begitu, kebutuhan makanan terpenuhi. Lalu, saya butuh tempat tinggal. Kamar kos 3×3 meter sudah cukup. Terakhir, saya memastikan agar diterima di perguruan tinggi. Semua biaya tiga kebutuhan saya itu ditanggung orang tua.

Dari sini, dapatlah saya ketahui bahwa kebutuhan dasar saya usai tinggal jauh dari kampung halaman adalah makanan (food), tempat tinggal (shelter), dan pendidikan (education).

Baca Juga Artikel Beritanya:  ISBI Aceh Tampil Pada Dokan Art Festival

Nah, apakah tiga kebutuhan dasar saya juga dibutuhkan oleh semua orang? Entahlah. Namun jika mau berhipotesis, jawaban “tidak” menunjukkan bahwa pengalaman pribadi ini tidak berarti apa-apa untuk membantu mencari tahu apa yang membuat orang agar tidak miskin. Jika sebaliknya, dapatlah dirumuskan bahwa tiga kebutuhan dasar tersebut mestilah terpenuhi untuk setiap orang.

Sekarang, mari kita lihat pengalaman warga kota kecil Dauphin, Provinsi Manitoba, Kanada. Selama 1974-1979, pemerintah memberi bantuan uang tunai kepada warga yang berada di bawah garis kemiskinan sehingga mereka mampu membeli makanan, membayar listrik/sewa untuk tempat tinggal, dan menyekolahkan anak-anak. Singkat cerita, para ahli menemukan beberapa tahun sesudahnya bahwa penduduk Dauphin menjadi lebih sejahtera.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Hari Pertama Operasi Zebra, Ditlantas Polda Aceh Keluarkan 546 Lembar Tilang

Buat apa memberi uang tunai? Jangan-jangan, orang jadi miskin karena malas. Dari pengalaman warga Dauphin, pernyataan itu tidak tepat. Mereka sudah bekerja keras, bukan malas, namun masih tak mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari. Ibarat komputer dengan RAM 2GB yang tak cukup kuat menjalankan Firefox untuk memutar Youtube HD. Layar akan “hang”. Laptop saya begitu. Saya tak perlu menggantinya dengan peramban yang lebih ringan atau membeli paket data besar karena solusinya bukan itu. Yang perlu dilakukan adalah menambah RAM.

Para ahli juga menjelaskan bahwa saat seseorang kekurangan uang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, IQ-nya bisa berkurang. Di Jogja, beberapa kali persediaan uang saya menipis sebelum bulan baru tiba. Itu membuat saya tidak konsentrasi belajar atau mengerjakan hal lain. Saya sibuk menyiasati agar koin-koin seratus rupiah bergambar karapan sapi yang sering saya masukkan dalam kaleng susu-kental-manis bekas bisa mencukupi kebutuhan makan di akhir bulan. Yang saya butuhkan agar kembali cerdas adalah kiriman uang dari Bapak.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Uji Coba Etle di Kota Banda Aceh, Ini Hasilnya

Oleh sebab itu, mungkin, yang dibutuhkan agar orang tidak berada di bawah garis kemiskinan adalah uang tunai. Dengan itu, mereka bisa memenuhi kebutuhan dasar, yakni makanan, tempat tinggal, dan pendidikan. Jika pekerjaan mereka tak cukup menghasilkan pendapatan untuk itu, maka bantuan orang lain, dari zakat misalnya, akan sangat membantu.[]

Baca Juga

Uncategorized

Resmi Ditutup, Pendaftar Beasiswa Penyusunan Tugas Akhir Baitul Mal Aceh Capai 4.339 Orang

Uncategorized

Polri Hentikan Penyidikan Kasus 6 Laskar FPI

Uncategorized

Gubernur Aceh Hadiri Festival Ekonomi Syariah 2021

Uncategorized

Ditjen Bimas Islam Undang Penyuluh Ikut Digital Entrepreneurship Academy

Uncategorized

Kepala BNPB Resmikan Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Aceh

Uncategorized

Serbuan Vaksinasi TNI – Polri di Provinsi Aceh Melebihi Target

Uncategorized

Gubernur Aceh Terima Penghargaan “Kepala Daerah Pelaksana Aksi HAM” dari Kanwil Kemenkumham Aceh

Uncategorized

Kemendikbud: Peserta Seleksi ASN PPPK Waspada Calo Janjikan Kelulusan