Headline Berita Hari Ini

Home / Kesehatan

Kamis, 2 Mei 2024 - 11:56 WIB

Kematian Akibat DBD Mencapai 621, Terbanyak di Bandung

0:00

FANEWS.ID – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat angka kematian akibat demam berdarah atau DBD terbanyak di Bandung, Jawa Barat (Jabar). Data tersebut berdasarkan rekapitulasi hingga minggu ke-17 tahun ini.

“Kota Bandung 3.468 kasus dengan jumlah kematian 29,” ungkap Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, saat dikonfirmasi, Kamis (2/5/2024).

Dia menuturkan total keseluruhan jumlah kasus DBD sejak awal 2024 mencapai 88.593. Kemudian, jumlah kematiannya mencapai 621.

Nadia menjelaskan, jika dibandingkan pada periode yang sama di 2023, jumlahnya sangat meningkat.

“Pada periode yang sama di minggu 17 tahun 2023 jumlah kasus DBD sebanyak 28.579 kasus dengan kematian sebanyak 209 kematian,” tutur Nadia.

Baca Juga Artikel Berita nya   Hari Ini, 235 Orang Ikut Vaksin Covid-19 di Gedung BACH

Lebih lanjut, Nadia membeberkan, untuk data kasus di daerah lainnya, terbanyak kedua ada di Kabupaten Tangerang dengan total 2.540. Kemudian, di wilayah Bogor menjadi tertinggi ketiga dengan total 1.944 kasus.

Selanjutnya, tertinggi keempat berada di Kota Kendari dengan jumlah kasus 1.659. Terakhir, Kabupaten Bandung Barat, 1.576 kasus.

Sementara, dari angka kematian tertinggi kedua berada di Kabupaten Jepara dengan total 21 orang. Selanjutnya, Kabupaten Bekasi 19 kematian.

Baca Juga Artikel Berita nya   Kasus Aktif Tinggal Tiga, Zona Hijau Meluas ke Lhokseumawe

“Kabupaten Subang 18 kematian dan kelima Kabupaten Kendal 17 kematian,” ungkap Nadia.

Sebelumnya, Associate Professor Public Health dari Monash University Indonesia, Grace Wangge, menilai perubahan cuaca yang tidak menentu membuat jumlah nyamuk sulit dikendalikan. Selain itu, kewaspadaan masyarakat disebut tidak setinggi biasanya, karena teralihkan isu-isu politik yang beredar.

“Iklan layanan masyarakat soal DBD tidak disiapkan dari awal tahun, padahal sudah ada prediksi akan ada cuaca ekstrim ini,” ujar Grace kepada Tirto, Selasa.

Grace mengakui pihak Kemenkes sudah berupaya memitigasi DBD lewat teknologi Wolbachia. Namun, langkah ini juga masih terhalang banyaknya hoaks pada program Wolbachia. Lebih lanjut, Vaksin Dengue juga sudah tersedia bagi masyarakat meskipun belum masuk program vaksinasi nasional.

Baca Juga Artikel Berita nya   Kadinkes Aceh: Safari Ramadhan di Bireuen, 52 Warga Cot Trieng Jalani Vaksinasi Covid-19

Dia berharap pemerintah bisa memaksimalkan program Wolbachia untuk menekan angka DBD. Ditambah, akses vaksin DBD perlu mudah diakses bagi masyarakat yang berminat.

Tidak hanya itu perlu ada edukasi masyarakat di daerah yang diprediksi angka kasus DBD akan naik. Pemerintah harus bisa menginformasikan tata laksana DBD dengan baik kepada masyarakat.(tirto/red)

Baca Juga

Kesehatan

Terus Berikan Layanan Terbaik, Satgas Covid-19 Aceh Apresiasi Para Vaksinator
Perjuangan Nakes Puskesmas Linge di Daerah Terpencil: Ambulans Sempat Kandas dan Nyaris Terbalik

Kesehatan

Perjuangan Nakes Puskesmas Linge di Daerah Terpencil: Ambulans Sempat Kandas dan Nyaris Terbalik

Kesehatan

Angka Stunting di Aceh Selatan Masih Tinggi

Kesehatan

Kemenkes: 156 Obat Sirop Boleh Diresepkan

Kesehatan

“Penuhi Target WHO, Cakupan Vaksinasi di Indonesia Lampaui 200 Juta Dosis   

Kesehatan

Ini Cara Pencegahan  Kanker Payudara dengan Sadari dan Sadanis

Kesehatan

7 Tips Tahan Lama Ala dr Boyke, Tidak Perlu Obat ‘Kuat’
Obat Perangsang Poppers Dijual Seharga Rp120 Ribu

Kesehatan

Obat Perangsang Poppers Dijual Seharga Rp120 Ribu