FANEWS.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara mencatat kerugiaan akibat banjir bandang sejak 13 – 21 November 2023 mencapai Rp 58 miliar.
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Aceh Tenggara, Dodi Sukmariga Tajmal, mengatakan dampak banjir bandang tersebut menimbulkan kerugian material seperti kerusakan tanggul sungai, jalan, jembatan, rumah, lahan pertanian, saluran air, sanitasi, dan irigasi.
“Estimasi dampak kerugian banjir bandang melanda Aceh Tenggara itu mulai dari sektor perumahan, infrastruktur, lahan pertanian, ekonomi, pariwisata dan sektor sosial hasil perhitungan sementara mencapai 58 miliar,” Kata Dodi, Rabu (29/11).
Selain itu, sebut Dodi, dampak musibah banjir itu telah merendam 93 desa di 15 kecamatan dengan jumlah warga terdampak 3.108 kepala keluarga (KK) atau 10.822 jiwa.
“Total keseluruhan rumah rusak 3.331, di antaranya rusak berat 74 unit, rusak sedang 165 unit, dan rusak ringan 3.092 unit,” ujarnya.
Dodi menyebutkan, upaya yang sudah dilakukan bersama TNI-Polri, Satpol-PP, DLHK, dan masyarakat telah melakukan gotong royong serta menurunkan lima unit armada damkar untuk membersihkan fasilitas umum, rumah ibadah, rumah warga, sekolah dan badan jalan yang masih tergenang lumpur .
“Untuk kondisi air saat ini sudah berangsur surut, semoga banjir tidak lagi kembali, karena efek dari bencana ini sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat di wilayah setempat,” pungkasnya. (red/habaaceh)