Nikmati berita Interaktif Dan Live Siber Report 24 jam Fanews.co Gen Z
Download
Berita News terviral

Kisah Keluarga Parulian Tinggal Digubuk Terpal di Blang Krueng, Aceh Besar

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Jumat, 6 Agustus 2021 - 01:20 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Aceh Besar – Setiap orang pasti ingin punya tempat tinggal yang bagus dan nyaman. Namun, bagi Parulian dan keluarga memiliki rumah yang layak saja hanya dalam khayalan.

Karena keterbatasan ekonomi, pria 63 tahun itu bersama istri dan anak-anaknya terpaksa tinggal digubuk reot yang dibuat dari terpal plastik di Gampong Blang Krueng, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Aceh.

Di gubuk itu, Parulian tinggal bersama istrinya, Ainun Mardhiah (37) dan tiga anak laki-laki, Roh Nir Wahana (12) Tri One Tantomo (11) Nikma Tongkat Komando (10) serta satu perempuan Bintang Ardhiah (8).

Baca Juga Artikel Beritanya:  Ketua Dekranasda Aceh Nikmati Meugang Bersama Anak Binaan Rumoh Seujahtra Jroh Naguna

Saat media mengunjungi rumahnya, Parulian bercerita bahwa sudah dua tahun Ia bersama keluarga tinggal di gubuk tersebut. Ia mengaku ihklas tinggal disitu karena keterbatasan ekonomi.

Parulian sebelumnya tinggal disebuah rumah kontrakan milik warga di Gampong Cot Paya (masih kawasan kecamatan Baitussalam). Sewa kontrakan Rp 3.000.000 per tahun. Namun, ia tak mampu lagi membayar sewa kontrakan.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Kunjungan ke Aceh dan Sumut, Presiden Akan Tinjau Vaksinasi hingga Beri Pengarahan Forkopimda

“Kami tak ada uang lagi bayar sewa rumah. Jadi, saya sama istri memutuskan tinggal di bekas gubuk terpal milik orang,” ujar Parulian, Selasa 27 Juli 2021.

Parulian mengakui, meski dinding gubuk tersebut menggunakan terpal plastik namun beratap seng, jadi jika hujan tidak bocor.

“Tapi alasnya dari plastik juga pak.Kalau tiba-tiba hujan dan airnya tergenang airnya masuk, basah kuyuh lah kami,” ungkapnya.

Untuk menghidupi keluarganya, Parulian mengaku hanya berkebun disekitar gubuknya. Hanya saja karena kondisi tanahnya yang rendah maka sering tergenang air bila hujan turun dan membuat tanamanya gagal panen.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Forkopimda Aceh Ajak Satgas Penanganan Covid-19 Aceh untuk Tingkatkan Kinerja

“Kemaren kami tanam cabe, Cuma panen sedikit sudah banjir. Ayam dan bebek juga sudah tinggal sedikit,” ungkapnya.

Dia berharap ada dermawan yang bersedia memberikanya becak mencari nafkah. Apalagi, empat anaknya masih bersekolah.

“Kalau ada becak, saya antar anak sekolah nanti bisa cari penumpang. Inilah keinginan saya Pak,” harapnya.[]

Baca Juga

Uncategorized

Hadir DPR RI, Kemenag Aceh Bahani Diseminasi Pembatalan Keberangkatan Haji 2021

Uncategorized

Ratu Textile Group Black Rose Caffe Bersama Kodim 0101/Aceh Besar Gelar Vaksinasi Gratis

Uncategorized

Plt Gubernur Hadir Tepat Waktu di Sidang Paripurna DPRA

Uncategorized

Pemerintah Aceh Rehab dan Bangun Sejumlah Asrama Mahasiswa di Luar Daerah

Uncategorized

Pengurus MAA yang Baru Minta Petunjuk Wali Nanggroe

Uncategorized

Tingkat Kepatuhan Protkes di Aceh Meningkat, Vaksinasi Covid-19 Capai 50 Ribu Nakes

Uncategorized

Kapolda Aceh Sidak Sejumlah Posko Gampong PPKM Mikro Di Banda Aceh

Uncategorized

Gubernur Minta Menkopolhukam Bantu Aceh Perjuangkan Perpanjangan Dana Otsus