BERITA ONLINE TERVIRAL

Komnas HAM Usut Kasus Konflik Lahan yang Tewaskan Warga Seruyan

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Rabu, 11 Oktober 2023 - 05:29 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

FANEWS.ID – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan menyelidiki kasus bentrokan yang terjadi dalam demonstrasi Konflik Lahan di kawasan PT Hamparan Masawit Bangun Persada, Desa Bangkal, Seruyan, Kalimantan Tengah, Sabtu (7/10/2023). Penyelidikan dilakukan karena dalam demonstrasi itu menyebabkan tiga warga terkena tembakan polisi, satu orang diantaranya tewas dan dua orang mengalami luka-luka.

“Komnas HAM akan melakukan penyelidikan atas insiden kekerasan yang terjadi di Desa Bangkal,” ujar Koordinator Subkomisi Penegakan HAM Uli Parulian Sihombing dalam keterangannya, Selasa (10/10/2023).

Baca Juga Artikel Beritanya:  iPhone 15 Gagal Total, Nasib Apple Kini di Ujung Tanduk

Komnas HAM, kata dia, meminta Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Nanang Avianto untuk menyelidiki anggota kepolisian atau pihak lain yang menyebabkan jatuhnya korban dari pihak warga.

Di satu sisi, Komnas HAM juga meminta warga serta aparat menjaga kondisi di Desa Bangkal agar tetap kondusif.

Uli meminta warga serta kepolisian agar tidak melakukan tindak kekerasan dalam penanganan konflik agraria tersebut.

“Meminta Kapolda Kalimantan Tengah untuk melakukan penegakan hukum terhadap anggota kepolisian atau pihak-pihak lain yang melakukan kekerasan mengakibatkan

Baca Juga Artikel Beritanya:  Sri Mulyani Ungkap Anggaran Pusat Data Nasional Rp700 Miliar

jatuhnya korban meninggal dunia dan luka berat,” urainya.

Sebelumnya, Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) membantah menembak warga saat bentrok dengan warga di Bangkal, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalteng.

Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Erlan Munaji menjelaskan, personel pengamanan di lokasi tidak dibekali oleh peluru tajam. Namun, ia memastikan investigasi tetap akan dilakukan untuk memperjelas informasi tersebut.

“Anggota tidak dibekali peluru tajam, hanya peluru karet dan gas air mata. Semua itu, tapi akan tetap diinvestigasi, sementara kami menuju ke sana,” kata Erlan kepada reporter Tirto, Sabtu (7/10/2023).

Baca Juga Artikel Beritanya:  Kantor MUI Dijaga Brimob Bersenjata Lengkap Usai Penembakan oleh OTK

Menurut Erlan, situasi terakhir yang dilaporkan di lokasi memang sulit terkendali. Sejumlah massa aksi melakukan penyerangan dengan membawa senjata tajam, tombak, bahkan senjata api.

“Ada sejumlah massa yang memang membawa senjata, kami amankan,” tutur Erlan. Erlan menambahkan, pihaknya akan mencoba menelusuri jangan sampai dalam aksi ini ada penyusupan yang terjadi. Namun, ia tidak merinci berapa orang yang ditangkap untuk dimintai keterangan tersebut. (sumber: tirto)

Baca Juga

Nasional

5.630 Narapidana di Aceh Diusulkan Dapat Remisi Idulfitri, 2 Napi Langsung Bebas

Info Haji

Kemenag Cek Penyiapan Layanan Jemaah Haji 2024 di Saudi
HUT RI di IKN: ASN di Hotel & Rumah, Petugas & Peserta di Kemah

Nasional

HUT RI di IKN: ASN di Hotel & Rumah, Petugas & Peserta di Kemah

Nasional

Menikmati Hutan Mangrove Mentawir & Potensi Ekowisata di IKN
PBNU Nonaktifkan 63 Pengurus karena Jadi Caleg dan Tim Sukses

Nasional

PBNU Nonaktifkan 63 Pengurus karena Jadi Caleg dan Tim Sukses

Nasional

Kepala Bapanas Usulkan Tambah Anggaran Bantuan Pangan Rp20,22 T
Prabowo Akui sebagai Salah Satu Investor di Ibu Kota Nusantara

Nasional

Prabowo Akui sebagai Salah Satu Investor di Ibu Kota Nusantara
Pengembangan Blok South Andaman Ditarget Rampung Oktober 2024

Nasional

Pengembangan Blok South Andaman Ditarget Rampung Oktober 2024