Berita News terviral

Mahasiswa Malaysia Belajar Kebudayaan Aceh di USK

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Minggu, 3 Maret 2024 - 14:20 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

FANEWS.ID – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Inkubator Usahawan Muda Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (FEB USK) menerima kunjungan delegasi Universiti Utara Malaysia (UUM). Pertemuan dua kampus serumpun itu berlangsung di Aula FEB USK.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan USK, Prof. Dr. Mustanir, M.Sc membuka secara resmi kolaborasi dua kampus tersebut, dalam acara bertajuk, Meusahoe Meusyedara: Menjejak Warisan Nusantara: Eksplorasi Kebudayaan Aceh.

“Itu menjadi kesempatan berharga bagi USK dan UUM untuk saling belajar, bertukar gagasan, dan merengkuh wawasan sebagai tabungan pengalaman. Utamanya mengenal lebih dalam kebudayaan Aceh juga Malaysia,” kata Prof Mustanir.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Pj Bupati Aceh Besar Berikan Apresiasi kepada Guru Berprestasi

Menurutnya, hubungan historis Aceh-Malaysia sangat erat yang termaktub dalam sejarah perjalan bangsa. Jejaknya masih melekat, seperti ada Kampong Aceh, Yan, Keudah, di Malaysia. Pun ada Gampong (Desa) Keudah di Kota Banda Aceh.

“Bukan saja itu, dari aspek bisnis hubungan Indonesia-Malaysia juga saling mewarnai. Semisal mie instan produk Indonesia yang laris di sana, begitu pula industri animasi Malaysia lewat Upin Ipin yang digemari anak-anak Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga Artikel Beritanya:  USK Kembali Laksanakan Konferensi Keperawatan Internasional

Setelah pembukaan, langsung dilanjutkan dengan agenda pertama yaitu talkshow dengan tema: Amplifying Campus Life Through Student Development Programs. Sekdiv UKM Inkubator USK, T Haniv Rayyana menyampaikan, bahwa kedatangan UUM merupakan kunjungan balasan, setelah sebelumnya pada November 2023 UKM Inkubator USK datang ke Malaysia.

“Selama di sini, delegasi UUM akan kita jamu dengan beberapa agenda, seperti city tour, pengabdian masyarakat dengan membersihkan pantai Alue Naga, perkenalan sistem belajar USK menggunakan sistem sit in class, juga visit desa wisata Lubok Sukon,” beber Haniv.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Disdik Aceh Gelar Sosialisasi Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Bebas Melayani

Ia menjelaskan, berdasarkan pengalaman di Aceh dan setelah berkunjung ke Malaysia, terdapat banyak sekali perbedaan budaya kedua bangsa, meskipun serumpun. Untuk itu, USK yang sedang giat menuju World Class University punya ikhtiar saling mewarnai dengan lintas kampus dari berbagai negara.

“Contoh sederhana, teman-teman dari UUM sangat tertarik dengan khas acara-acara di Aceh yang dibuka dengan tilawatil Qur’an, dan ditutup dengan doa. Sedangkan di sana, mereka biasanya dibuka dengan pembacaan Surah Al-Fatihah saja,” ujarnya. (InfoPublik/red)

Baca Juga

Pendidikan

Disdik Aceh Gelar LKS SMK Tingkat Provinsi dan EXPO yang Terbuka untuk Masyarakat Umum

Pendidikan

IAIN Langsa Bahas Proyeksi Program Kerja Tahun 2025

Pendidikan

IAIN Langsa Gratiskan Uang Kuliah bagi Hafiz Qur’an
Gandeng Dua Kampus Ngetop, UIN Ar-Raniry Kirim 13 Mahasiswa ke Jerman

Pendidikan

Gandeng Dua Kampus Ngetop, UIN Ar-Raniry Kirim 13 Mahasiswa ke Jerman

Pendidikan

Ketua Badan BMA Beri Kuliah Perdana Kepada 20 Mahasiswa Baru ITC Aceh

Pendidikan

Bentuk Komitmen Majukan Pendidikan, Pemerintah Negerikan Tujuh TK – PAUD

Pendidikan

PGRI Aceh Besar Ajak Guru dan Tenaga Kependidikan untuk Berqurban

Pendidikan

Enam Santri Dayah Ruhul Qurani Juara KSM Aceh Barat