Headline Berita Hari Ini

Home / Ekonomi

Kamis, 29 Agustus 2024 - 00:42 WIB

Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi 5% Tak Bisa Buat RI Jadi Negara Maju

0:00

FANEWS.ID – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih bertahan di kisaran 5 persen selama 10 tahun ke belakang tidak akan bisa membawa Indonesia menjadi negara maju.

Apalagi, menurutnya, Indonesia mempunyai cita-cita untuk menjadi negara dengan berpendapatan tinggi di hari ulang tahunnya yang ke 100 tahun.

“Tentu kalau ditanya 5 persen, cukup? Tidak. Terhadap keinginan kita untuk menciptakan kemajuan atau mencapai high income country,” ungkapnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (28/8/2024).

Namun, tambahnya, dengan kondisi ketidakpastian yang masih melanda dunia berikut dampaknya ke Indonesia, pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen membuktikan bahwa ekonomi Indonesia masih cukup resiliensi.

Baca Juga Artikel Berita nya   Sinergi Percepatan Pembangunan Industri Hilir di Aceh dalam Rangka Peningkatan Kemandirian Aceh”

Bahkan di saat banyak negara mengalami tekanan pelemahan perekonomian atau resesi seperti yang terjadi di banyak negara di Eropa, Indonesia justru harus mempertahankan resep agar perekonomian domestik tetap terjaga stabil.

Menurutnya, hal ini perlu dilakukan untuk menjaga permintaan domestik sembari mencari peluang dari kondisi ketidakpastian global.

“Terutama dalam memastikan Indonesia dalam global value chain,” imbuhnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, salah satu kunci Indonesia dapat menjaga pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen adalah dengan menjaga agar konsumsi masyarakat tetap terjaga di kisaran 5 persen.

Pada saat yang sama, pemerintah juga harus memacu laju investasi, mendongkrak konsumsi pemerintah dan memulihkan kinerja ekspor yang dalam dua tahun belakangan mengalami tekanan.

Baca Juga Artikel Berita nya   Pemerintah Diminta jadi Fasilitator Pedagang Pakaian Bekas Impor

“Dari sisi sektoral, manufaktur kita masih mengalami tekanan, kecuali sektor-sektor yang masuk dalam global value chain. Perdagangan masih relatif baik, pertanian akibat El Nino. Pada saat Pandemi Covid-19 sebenarnya kita relatif bagus. Growth-nya bahkan mencapai 3, mendekati 4 persen. Tapi El Nino berkepanjangan sejak 2023 mempengaruhi kinerja pertanian,” jelas Sri Mulyani.

Dengan kondisi ini, pemerintah juga memiliki pekerjaan rumah untuk kembali meningkatkan kinerja sektor pertanian.

Di sisi lain, kinerja sektor perdagangan masih terjaga stabil, meskipun rantai pasok dunia tengah terimpit akibat situasi geopolitik dunia. Sebaliknya, karena faktor geopolitik tersebut sektor pertahanan nasional mengalami tekanan.

Baca Juga Artikel Berita nya   Tekan Impor BBM, Pemerintah Gencar Promosi Kendaraan Listrik

“Untuk sektor jasa yang lain itu relatif resiliensi. Dan ini menggambarkan itu kelas menengah, pembukaan kesempatan kerja. Sekarang terbuka di sektor-sektor yang sifatnya jasa, 18,5 persen kontribusinya terhadap GDP kita,” sambungnya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5 persen juga didorong oleh percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia. Pun, hilirisasi memegang peranan penting terkait pemerataan ekonomi nasional.

“Jadi [pertumbuhan ekonomi] regional atau spasial yang merata memberikan dampak stabilisasi terhadap growth Indonesia, supaya tidak tergantung hanya pada satu lokasi,” ujarnya.(red/tirto)

Baca Juga

Ekonomi

PENANDATANGANAN MOU, WUJUD SINERGI PEMANFAATAN KARBON DAN JASA LINGKUNGAN HUTAN MANGROVE  ANTARA PEMA DAN PEMKO LANGSA

Ekonomi

PT PEMA DAN PEMKOT LANGSA LANJUTI KERJA SAMA PEMANFAATAN KARBON

Ekonomi

Predikat Sangat Bagus, Bank Aceh Raih Penghargaan Infobank Award 2023

Ekonomi

Libur Panjang, Ini Jadwal Operasional Bank Aceh

Ekonomi

Lhokseumawe Masuk 10 Besar Kota dengan Pengendalian Inflasi Terbaik, Pj Wali Kota Ungkap Resepnya
Investasi Migas Nol Selama 30 Tahun, Luhut Salahkan Kemenkeu

Ekonomi

Investasi Migas Nol Selama 30 Tahun, Luhut Salahkan Kemenkeu

Ekonomi

Komite IV DPD RI Fasilitasi UMKM Akses ke Perbankan untuk Pemberdayaan

Ekonomi

Empat Direksi Bank Aceh Syariah Berpeluang Jadi Direktur Utama