Headline Berita Hari Ini

Home / Uncategorized

Jumat, 2 Oktober 2020 - 03:56 WIB

Moeldoko: Rumah Sakit Jangan Semua Pasien Meninggal Dicovidkan

0:00

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko menyatakan banyaknya isu rumah sakit memvonis semua pasien yang meninggal dicovidkan agar mendapatkan anggaran dari pemerintah. Dia menilai harus ada tindakan serius agar isu yang menimbulkan keresahan pada masyarakat ini segera tertangani.

“Jadi semua perlu didefinisikan semua kematian. Agar jangan sampai ini menguntungkan pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan dari definisi itu,” katanya usai rakor penanganan Covid-19 di Pemprov Jateng, Semarang, Rabu (1/10).

Sebab sudah banyak terjadi, orang sakit biasa atau mengalami kecelakaan, didefinisikan meninggal karena Covid-19. Padahal sebenarnya, hasil tesnya negatif.

Baca Juga Artikel Berita nya   Serbuan Vaksinasi TNI - Polri di Provinsi Aceh Melebihi Target

“Ini sudah terjadi di semua wilayah. Ada orang diperkirakan Covid terus meninggal, padahal hasil tes belum keluar. Setelah hasilnya keluar, ternyata negatif. Ini kan kasihan, ini contoh-contoh agar kita harus bisa diperbaiki,” ujarnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku bahwa isu itu sudah menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Bahkan, kejadian itu sudah pernah terjadi di Jawa Tengah.

Untuk mengantisipasi hal itu, Ganjar menegaskan sudah menggelar rapat dengan jajaran rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Tengah dan pihak terkait. Dari rapat itu diputuskan, untuk menentukan atau mengekspos data kematian, mereka yang meninggal harus terverifikasi.

Baca Juga Artikel Berita nya   Turun Langsung Dalam Patroli Berskala Besar, Kapolda Aceh Bagikan Sembako di Terminal Bus Bireuen

“Seluruh rumah sakit dimana ada pasien meninggal, maka otoritas dokter harus memberikan catatan meninggal karena apa?. Catatan itu harus diberikan kepada kami, untuk kami verifikasi dan memberikan statemen ke luar,” terangnya.

Memang dengan sistem itu, maka akan terjadi delay data soal angka kematian. Namun menurutnya, delay data itu lebih baik daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan pendataan pasien covid-19 kematian memang berbeda seperti orang sakit berat memang sudah sulit ditolong. Ketika dilakukan pemeriksaan meninggal.

Baca Juga Artikel Berita nya   GM PLN Aceh Bertemu Dengan Kabinda Aceh, Ini Yang Dibicarakan

Pihaknya mengkategorikan kematian covid-19 dalam dua jenis. Yaitu date cost covid atau kematian akibat covid-19 dan yang kedua yakni date with covid atau kematian disertai covid-19.

“Misalnya ada pasien stroke berat yang memang sulit ditolong, lalu kita lakukan pemeriksaan ternyata positif meninggal, tapi ada covid. Gampangnya itu death with covid. Nah, sekarang di Jateng itu entah kematian karena covid atau dengan covid kita masukan semua sebagai kematian covid dan lakukan pemakaman seperti covid,” kata Yulianto Prabowo.

Baca Juga

Uncategorized

Kodim 0101/Aceh Besar Bersama Ratu Textile Group Gelar Serbuan Vaksinasi Covid 19

Uncategorized

Polri Musnahkan 7 Haktare Ladang Ganja Di Gunung Lauser dan Sita 592 Kg Ganja Kering

Uncategorized

Ini Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Calon Direksi PDAM Tirta Mountala Aceh Besar

Uncategorized

Tangkap Gigen Telenggeng, Satgas Nemangkawi Sita 3 Pucuk Senpi

Uncategorized

Kapolda Aceh Bersama Gubernur Aceh dan Pangdam IM Pimpin Rakor Karhutla di Polda Aceh

Uncategorized

Gubernur: Rest Area Tol harus Berisi Produk Lokal

Uncategorized

Forkopimda Aceh Ikuti Pengarahan Pasca Idul Fitri dari Presiden

Uncategorized

Pemerintah Salurkan 1.367 Unit Bantuan PSU di Kalimantan Barat