BERITA ONLINE TERVIRAL

Moeldoko: Rumah Sakit Jangan Semua Pasien Meninggal Dicovidkan

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Jumat, 2 Oktober 2020 - 03:56 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko menyatakan banyaknya isu rumah sakit memvonis semua pasien yang meninggal dicovidkan agar mendapatkan anggaran dari pemerintah. Dia menilai harus ada tindakan serius agar isu yang menimbulkan keresahan pada masyarakat ini segera tertangani.

“Jadi semua perlu didefinisikan semua kematian. Agar jangan sampai ini menguntungkan pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan dari definisi itu,” katanya usai rakor penanganan Covid-19 di Pemprov Jateng, Semarang, Rabu (1/10).

Sebab sudah banyak terjadi, orang sakit biasa atau mengalami kecelakaan, didefinisikan meninggal karena Covid-19. Padahal sebenarnya, hasil tesnya negatif.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Kasus Harian Covid-19 di Aceh Turun, Penderita Baru 34 Orang

“Ini sudah terjadi di semua wilayah. Ada orang diperkirakan Covid terus meninggal, padahal hasil tes belum keluar. Setelah hasilnya keluar, ternyata negatif. Ini kan kasihan, ini contoh-contoh agar kita harus bisa diperbaiki,” ujarnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku bahwa isu itu sudah menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Bahkan, kejadian itu sudah pernah terjadi di Jawa Tengah.

Untuk mengantisipasi hal itu, Ganjar menegaskan sudah menggelar rapat dengan jajaran rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Tengah dan pihak terkait. Dari rapat itu diputuskan, untuk menentukan atau mengekspos data kematian, mereka yang meninggal harus terverifikasi.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Gubernur Aceh Harapkan Alumni Ma’had Daarut Tahfidzh Al Ikhlas Terus Syiarkan Ajaran Islam

“Seluruh rumah sakit dimana ada pasien meninggal, maka otoritas dokter harus memberikan catatan meninggal karena apa?. Catatan itu harus diberikan kepada kami, untuk kami verifikasi dan memberikan statemen ke luar,” terangnya.

Memang dengan sistem itu, maka akan terjadi delay data soal angka kematian. Namun menurutnya, delay data itu lebih baik daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan pendataan pasien covid-19 kematian memang berbeda seperti orang sakit berat memang sudah sulit ditolong. Ketika dilakukan pemeriksaan meninggal.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Gubernur Aceh Larang ASN ke Luar Daerah untuk Cegah Covid-19

Pihaknya mengkategorikan kematian covid-19 dalam dua jenis. Yaitu date cost covid atau kematian akibat covid-19 dan yang kedua yakni date with covid atau kematian disertai covid-19.

“Misalnya ada pasien stroke berat yang memang sulit ditolong, lalu kita lakukan pemeriksaan ternyata positif meninggal, tapi ada covid. Gampangnya itu death with covid. Nah, sekarang di Jateng itu entah kematian karena covid atau dengan covid kita masukan semua sebagai kematian covid dan lakukan pemakaman seperti covid,” kata Yulianto Prabowo.

Baca Juga

Uncategorized

Jelang Meugang, Dinkes Aceh Besar Ketatkan Protokol Kesehatan di Pasar Induk

Uncategorized

Dinas Perkim Banda Aceh Bantu Rehap 118 Rumah Swadaya Bantuan Kementerian PUPR

Uncategorized

Pastikan Penerimaan Polri Bersih, Wakapolda Aceh Cek Langsung Tes Kesamaptaan Jasmani Calon Taruna Akpol

Uncategorized

Ultah ke 57, Gubernur Nova Syukuri dengan Resmikan Masjid Sumbangan Pemerintah Aceh untuk Palu

Uncategorized

Seputar Keamanan, Mamfaat dan Efikasi Vaksin

Uncategorized

Propam Polri Jamin Netralitas Polri Dalam Pemilu 2024

Uncategorized

Begal Payudara Mahasiswi, Seorang Honorer di Ciduk Polisi

Uncategorized

Jalan Tol Sibanceh Mulai Bertarif “Seksi 3 Indrapuri – Jantho”