FANEWS.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat nilai ekspor barang asal Aceh pada Oktober 2023 sebesar 40,88 juta Dolar Amerika Serikat (US$). Angka itu mengalami kenaikan sebesar 28,64 persen dibandingkan bulan September 2023.
“Namun angka ini juga mengalami penurunan sebesar 41,32 persen jika dibandingkan bulan Oktober 2022,” kata Fungsional Statistisi BPS Aceh, Hendri Achmad Hudori, dalam konferensi pers virtual, Rabu (15/11).
Hendri menyampaikan, sebagian besar komoditas asal Aceh diekspor melalui pelabuhan yang ada di provinsi Aceh dan sebagian lainnya melalui pelabuhan di luar Aceh.
Adapun komoditas lokal yang diekspor melalui pelabuhan di Aceh yaitu sebesar 29,38 juta US$ atau sebesar 71,88 persen. Sedangkan sisanya dieskpor melalui pelabuhan di provinsi lain yakni senilai 11,50 juta US$ atau sebesar 28,12 persen.
“Dan sebagian besarnya adalah melalui pelabuhan provinsi Sumatera Utara dengan nilai sebesar 11,41 juta US$,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, selama Oktober 2023 barang asal Aceh paling banyak diekspor ke Negera India, yaitu senilai 14,73 juta US$ dengan komoditas utama yaitu batubara. Lalu, diikuti negara Thailand senilai 10,13 juta US$ dengan komoditas utama berupa Kondensat
“Selanjutnya negara tujuan ekspor terbesar yaitu Filipina dengan nilai ekspor sebesar 3,47 juta US$ dengan komoditas utama berupa pupuk,” jelasnya.
Jika dilihat dari lapangan usaha, kata Hendri, komoditas ekspor barang asal Aceh masih didominasi oleh hasil usaha pertambangan, yaitu sebesar 62,55 persen dari total ekspor pasar bulan Oktober
Kemudian, ekspor hasil industri pengolahan sebesar 28,60 persen dan hasil pertanian sebesar 18,85 persen.
“Secara komulatif dari Januari hingga Oktober 2023 nilai ekspor sebesar 542,92 juta US$ atau mengalami penurunan sebesar 9,98 persen jika dibandingkan periode Januari-Oktober tahun lalu,” ungkapnya. (red/infoPublik)