BERITA ONLINE TERVIRAL

OJK Catat Total Pinjol Warga Indonesia Tembus Rp66,7 Triliun

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Selasa, 6 Agustus 2024 - 00:42 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

FANEWS.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total kumulatif pinjaman online (pinjol) warga Indonesia melalui perusahaan peer-to-peer (P2P) lending naik sepanjang Semester I-2024. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, mengatakan pembiayaan utang pada industri P2P lending sudah mencapai Rp66,79 triliun hingga Juni 2024.

Agusman menjelaskan, total kumulatif pinjaman online tersebut tercatat mengalami kenaikan mencapai 26,73 persen secara year-on-year (yoy).

Baca Juga Artikel Beritanya:  23,9 Miliar Kompensasi Aset Aceh Utara Siap Dituntaskan

“Industri fintech, P2P lending, pembiayaan, pada Juni 2024 terus meningkat 26,73 persen secara yoy. Mei lalu naik 25,44 persen yoy dengan nilai Rp66,79 triliun,” ujar dia dalam konferensi pers secara daring, Senin (5/8/2024).

Di sisi lain, pertumbuhan pembiayaan modal ventura pada Juni 2024 terkontraksi sebesar 10,97 persen yoy menjadi Rp 16,22 triliun.

Di sisi lain, tingkat kredit macet pinjaman online atau kelalaian penyelesaian kewajiban dalam perjanjian pendanaan (TWP90) telah mengalami penurunan pada Juni 2024, dari 2,91 persen menjadi 2,79 persen.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Kejagung Tangkap Jaksa Gadungan yang Tipu Warga hingga Rp4,6 M

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menjelaskan sektor jasa keuangan saat ini terjaga stabil, didukung dengan adanya permodalan yang kuat di tengah ketidakpastian global.

“Rapat Dewan Komisioner (RDK) menilai bahwa sektor jasa keuangan terjaga stabil yang didukung oleh tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas memadai di tengah ketidakpastian global akibat meningkatnya tensi perang dagang dan geopolitik serta normalisasi harga komoditas global,” kata Mahendra.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Auditor Itjen Kominfo Ungkap Kejanggalan Anggaran Proyek BTS

Dia juga menuturkan, kinerja perekonomian nasional masih cukup positif dan cenderung stabil dengan tingkat inflasi yang terjaga serta berlanjutnya surplus neraca perdagangan.

Akan tetapi, Mahendra menilai pemerintah perlu mencermati keberlanjutan tren penurunan harga komoditas yang telah memoderasi kinerja ekspor..(red/tirto)

Baca Juga

Hukrim

GeRAK Minta Polisi Periksa Semua Pihak Terlibat Dugaan Korupsi Dana BOK

Daerah

BI Sosialisasikan Ketentuan Lalu Lintas Devisa di Aceh

Ekonomi

BSI Perkuat Digital Payment IAIN Langsa Aceh

Ekonomi

Survei Konsumen BI : Optimisme Konsumen Tetap Terjaga pada April 2022

Hukrim

Jaksa Tuntut Mantan Anggota DPRA 7,5 Tahun Penjara

Hukrim

Polda Aceh Gagalkan Penyelundupan 180 Kg Sabu, Dua Pelaku Nyebur ke Laut

Ekonomi

Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat

Ekonomi

PT PEMA Serahkan Bantuan Pupuk Kepada Koperasi Pengelola Pisang Cavendish Bener Meriah