FANEWS.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh akan terus berupaya untuk meningkatkan pemberdayaan pelaku usaha di sektor pertanian dan mengurangi angka pengangguran di Aceh.
Kepala OJK Provinsi Aceh Yusri, Jumat (11/8/2023), menyampaikan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik posisi Triwulan I tahun 2023, Sektor pertanian agrikultural berkontribusi positif sebesar 29,61% dari total Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh.
Untuk itu, OJK akan mengupayakan peningkatan akses keuangan pada ekosistem agricultural Aceh karena tercatat agricultural Aceh mendukung pertumbuhan ekonomi Aceh.
Perlu ada langkah konkrit di sektor pertanian Aceh, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah petani dan mendukung peningkatan devisa negara.
Untuk itu, OJK Aceh mendorong perbankan untuk meningkatkan eksposur pembiayaan ke sektor produktif, salah satunya pertanian unggulan Aceh.
“Kami mengharapkan dukungan ILO untuk akselerasi transformasi digital diharapkan mampu memudahkan, mempercepat dan memperluas jangkauan perbankan terhadap nasabah,” ujar Yusri.
OJK mengharapkan follow up kegiatan ini adalah adanya kerjasama antara ILO dan perbankan untuk mempercepat proses digitalisasi perbankan, khususnya Bank Perekonomian Rakyat (BPR/BPRS).
Selain itu, OJK juga mengharapkan adanya kerjasama antara ILO dan ARC USK untuk pemberdayaan petani melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan usaha serta pengembangan UMKM di Aceh, sehingga terciptanya Inklusi keuangan pada ekosistem minyak atsiri Indonesia, tambah Yusri. (*)
sumber: infoPublik