Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers mengenai APBN KiTa (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
Jakarta – Orang yang didapuk sebagai orang terkaya se-Indonesia Raya kini sudah digantikan oleh Rio Silaban. Dia ditunjuk langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai Direktur Jenderal Kekayaan Negara untuk menggantikan Isa Rachmatawarta.
Sri Mulyani mengatakan dirinya terpaksa harus mengganti status orang kaya se- Indonesia Raya itu.
Isa Rachmatarwata sendiri sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu, kala Sri Mulyani menyebut pejabatnya itu merupakan orang terkaya di Indonesia karena mengelola aset negara yang bernilai puluhan ribu triliun.
“Sudah terlanjur terkenal sebagai orang terkaya di Indonesia, hari ini terpaksa diganti statusnya sebagai orang terkaya di Indonesia. Saya berterima kasih kepada Pak Isa,” kata Sri Mulyani dalam pelantikan Eselon I Kementerian Keuangan beberapa waktu lalu, dikutip Minggu (4/4/2021).
Kekayaan yang dimaksud Sri Mulyani bukanlah milik perorangan, melainkan milik bangsa dan negara Indonesia. Tugas Direktur Jenderal Kekayaan Negara sendiri adalah mengelola aset milik negara.
Mengutip Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2019, total aset pemerintah pusat per 31 Desember 2019 berjumlah Rp 10.467,53 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 491,86 triliun, investasi jangka panjang Rp 3.001,2 triliun, aset tetap Rp 5.949,59 triliun, piutang jangka panjang (netto) Rp 56,88 triliun, dan aset lainnya Rp 967,98 triliun.
Dengan statusnya sebagai Direktur Jenderal Kekayaan Negara, ‘kekayaan’ Rio Silaban kini lebih banyak ketimbang duo Hartono Bersaudara, orang terkaya Tanah Air versi Forbes.
Per Desember 2019, kekayaan pemilik grup Djarum itu ditaksir US$ 37,3 miliar atau sekitar Rp 525 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.000
“Pak Isa orang paling kaya di seluruh Indonesia. [Kekayaan itu] didapat dari uang pajak, uang bea cukai, uang PNBP [Penerimaan Negara Bukan Pajak], dan juga utang,” jelas Sri Mulyani beberapa waktu lalu.
Sumber : CNBC Indonesia