Headline Berita Hari Ini

Home / Ekonomi

Minggu, 26 Juni 2022 - 04:06 WIB

Rincian Utang Pemerintah yang Sudah Tembus Rp 7.000 T

0:00

Jakarta – Posisi utang pemerintah per Mei 2022 tercatat Rp 7.002 triliun. Rasio utang ini sebesar 38,88% dari produk domestik bruto (PDB).

Secara nominal, utang ini tercatat terjadi penurunan jika dibandingkan realisasi April 2022 lalu. “Rasio utang terhadap PDB dalam batas aman, wajar serta terkendali diiringi diversifikasi portofolio yang optimal,” tulis buku APBN KiTa, Sabtu (25/6/2022).

Untuk jenis utang, mayoritas didominasi oleh surat berharga negara (SBN) yang mencapai 88,2% dari seluruh komposisi utang akhir Mei 2022.

Baca Juga Artikel Berita nya   Pemerintah Diminta jadi Fasilitator Pedagang Pakaian Bekas Impor

Sedangkan dari sisi mata uang, utang pemerintah didominasi oleh mata uang domestik yaitu rupiah sebesar 70,68%.

Buku juga mencatat jika kepemilikan investor asing pada SBN terus menurun. Pada 2019 tercatat 38,57% dan pada akhir 2021 tercatat 19,05% kemudian per 7 Juni 2022 tercatat 16,74%.

“Komposisi utang pemerintah dikelola dengan mempertimbangkan kemampuan bayar dan kapasitas fiskal,” jelasnya.

Baca Juga Artikel Berita nya   Disperindag Aceh Terus Tekankan Pentingnya Syarat Mutu Terkait K3L untuk Lindungi Konsumen

Rata-rata jatuh tempo (average time to maturity) sepanjang 2022 masih terjaga di kisaran 8,7 tahun. Pengadaan utang pemerintah ditetapkan atas persetujuan DPR dalam UU APBN dan diawasi pelaksanaannya oleh BPK.

Dalam pelaksanaannya, pengadaan utang pemerintah juga memperhatikan perkembangan kondisi ekonomi dan kebutuhan pembiayaan. Meski masih diliputi ketidakpastian, pemulihan ekonomi di tahun 2022 diperkirakan akan terus berlanjut.

Baca Juga Artikel Berita nya   Berhasil Hapus Kemiskinan Ekstrem, Pemerintah Aceh Menerima Insentif Fiskal Rp5,2 Miliar

Dengan adanya peningkatan kinerja pendapatan negara yang baik dan didukung realisasi pembiayaan utang yang on track, serta optimalisasi pemanfaatan SAL sebagai buffer fiskal.

“Defisit APBN 2022 diperkirakan akan lebih rendah dari target sebagaimana dua tahun sebelumnya. Pemerintah optimis di tahun 2023 APBN dapat kembali menuju defisit di bawah 3 persen terhadap PDB,” jelasnya.

detikFinance

 

 

FANEWSID

 

 

 

Baca Juga

Ekonomi

Hadapi Mudik Lebaran, BSI Region Aceh Siapkan Uang Tunai Rp 1,2 Triliun

Ekonomi

Predikat Sangat Bagus, Bank Aceh Raih Penghargaan Infobank Award 2023

Ekonomi

OJK Blokir 270.060 Rekening Bank Terkait Judi Online

Daerah

BSI Salurkan Bantuan Bagi Korban Banjir Bandang Di Aceh Utara

Ekonomi

Mubadala Energy Bor Sumur Kedua di Lepas Pantai Aceh Pascalebaran

Ekonomi

Optimalisasi Setoran Haji, BPKH Nobatkan Bank Aceh Sebagai Mitra Terbaik

Ekonomi

Ditjen Perkebunan Akan Uji DNA Benih PSR

Ekonomi

Harga Beras Naik Lagi Imbas Relaksasi HET Beras Premium