FANEWS.ID– Pembanguan embung di Kampung Blang Rongka, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah dinilai tidak memberikan manfaat bagi warga sekitar.
Kepala Dusun Blang Rongka, Mursad mengatakan, dari lima titik embung yang dibangun hanya satu berfungsi. Warganya mengaku kecewa dengan pembanguan embung itu.
“Seyogyanya embung tersebut dapat difungsikan untuk mengaliri air ke sawah warga. Namun sejak dibangaun tahun 2021 lalu, dari lima embung itu hanya satu berfungsi,” kata Mursad, Selasa (16/7).
Mursad menjelaskan, satu titik embung yang dibangun itu modelnya sistem buka tutup, sedangkan yang lain tidak. Embung itu dibangaun secara swadaya pada tahun 2021 dan 2022 bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Hanya yang buka tutup berfungsi, yang lainya terbengkalai dan sia-sia,” ujarnya.
Keberadaan embung itu, kata dia, meresahkan dan merugikan masyarakat terutama masalah lahan dan pemanfaatannya untuk masyarakat tidak berfungsi.
“Kami berharap setiap proses pembangunan di desa hendaknya untuk melakukan survei terlebih dahulu sebelum langsung membangun,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, embung tersebut juga dibuat dekat sungai tanpa adanya saluran ke sawah warga.
“Tanpa saluran bagaimana mungkin air itu bisa mengalir sendiri ke sawah. Sebenarnya sejak awal warga kurang setuju jika embung itu dibangun di lima titik itu, karena sudah diprediksi tidak akan ada faedahnya untuk persawahan warga,” ungkapnya.
Mursad mengaku, terkait kondisi embung itu pihaknya telah melaporkan ke salah satu anggota DPRK dari dapil II Bener Meriah.
“Kita telah menyampaikan kondisi ini kepada bapak Sofyan anggota DPRK Bener Meriah, agar mereka mengecek kondisi tersebut dan menyampaikan kepada Pemda apa solusinya sehingga embung itu dapat berfungsi,” tuturnya.
Sementara itu, Sofyan membenarkan dirinya telah menerima laporan dari warga Blang Rokal terkait keberadaan embung yang tidak berfungsi sejak dibangun hingga saat ini.
“Memang ada lima titik embung yang dibangun Pemkab Bener Meriah melalui Dinas Pertanian dan Pangan secara swakelola oleh kelompok tani yang bersumber dari DAK tahun 2021 lalu, tetapi warga mengaku hingga kini embung itu tidak berfungsi,” ujar Sofyan saat dikonfirmasi.
Kampung Blang Rongka, adalah salah satu kecamatan di Bener Meriah yang masih memiliki lahan persawahan. Karena itu warga di sana membutuhkan air yang cukup.
“Sawah itu tidak terlepas dari air, justru itu timbul aspirasi masyarakat untuk mengajukan pembagian embung lewat kelompok tani, dan pemerintah membangun beberapa titik embung disana,” ucapnya.
Namun, sangat disayangkan keberadaan embung itu tidak memberikan manfaat karena tak berfungsi sehingga warga mengeluhkannya.
“Saya berharap pihak terkait bisa mencari solusi agar embung itu dapat dimanfaatkan masyarakat secepatnya.
Kepada pihak terkait memeriksa kegiatan itu apa kendala sehingga embung itu tidak berfungsi,” pungkasnya.(red/habaaceh)