FANEWS.ID – PT Surveyor Indonesia (PTSI) mencatat peminat program subsidi motor listrik di Indonesia masih minim. PTSI mencatat baru 114 calon konsumen yang disetujui belanja motor listrik melalui program subsidi pemerintah Rp7 juta per unit.
“Sampai hari ini 112 motor yang konsumennya kami verifikasi dan sesuai kriteria, tinggal menunggu proses STNK. Ada dua sudah terbit STNK, tapi prinsipnya 114 (pembeli) sudah disetujui ikut program bantuan,” kata Direktur Komersial PTSI Saifuddin Wijaya ditemui di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (18/5).
Angka itu jauh dari kuota yang dicanangkan pemerintah terkait program ini sebagai upaya mempercepat masa peralihan sekaligus meningkatkan populasi kendaraan listrik di Indonesia. Hingga 31 Desember, pemerintah menargetkan kuota subsidi motor listrik mencapai 200 ribu unit.
Sementara itu, Surveyor Indonesia merupakan badan yang melakukan verifikasi terhadap calon pembeli motor listrik subsidi.
Saifudin mengatakan angka realisasi program masih sangat jauh jika dibandingkan kuota subsidi yang ditetapkan. Ia beralasan kondisi tersebut terjadi karena program itu baru efektif 10 Mei meski diberlakukan sejak 20 Maret 2020.
Di satu sisi, Saifuddin mengatakan pihaknya juga perlu menyaring pembeli agar subsidi dari pemerintah tepat sasaran. Pasalnya, bantuan ini bersifat terbatas dan hanya menyasar kalangan tertentu.
Pemerintah menetapkan kriteria penerima bantuan pembelian motor listrik diutamakan kepada masyarakat berbasis UMKM, khususnya penerima KUR dan penerima BPUM (Banpres Produktif Usaha Mikro), serta pelanggan listrik 450-900 VA.
“Karena menyesuaikan juga kriteria penerima subsidi,” kata Saifuddin.
Selain calon penerima bantuan, program subsidi Rp7 juta per unit juga menetapkan syarat buat motor listrik yaitu harus produksi di Indonesia dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.
Dari hasil verifikasi pemerintah, telah ditetapkan 10 perusahaan dengan 18 model yang dapat terlibat program tersebut
Lalu jumlah dealer yang terlibat pada program ini ada 226 outlet. Sisanya ada 111 outlet belum melakukan registrasi karena masih terkendala informasi program dari APM ke dealer.(*)
sumber: CNN indonesia