FANEWS.ID – Penjabat (Pj) Bupati Bireuen, Aulia Sofyan melanjutkan komitmennya untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem melalui program pembangunan rumah layak huni.
Disebutkan pada 2024, program ini kembali dilanjutkan dengan pembangunan 30 unit rumah layak huni untuk masyarakat miskin ekstrem di berbagai kecamatan di Bireuen.
Pj Bupati Bireuen didampingi oleh Kadis Perkim, Fadli, Kabag Pembangunan Sulaiman, melakukan peletakan batu pertama pembangunan 6 unit rumah layak huni di beberapa desa, yaitu Desa Cot Mane Kecamatan Samalanga, Desa Meunasah Mamplam, Desa Blang Kuta Dua Meunasah, Desa Lhok Kulam Kecamatan Jeunib, Desa Pulo Peudada dan Desa Geulumpang Payong Kecamatan Jeumpa.
Program pembangunan rumah layak huni ini merupakan salah satu program prioritas Pj Bupati sejak menjabat pada 2023.
Disebutkan, pada 2023, sebanyak 130 unit rumah layak huni telah dibangun, dan pada 2025 direncanakan 57 unit rumah akan dibangun lagi.
Kepala Dinas Perkim, Fadli menjelaskan, program ini bertujuan untuk membantu masyarakat miskin ekstrem agar memiliki tempat tinggal yang layak dan sehat.
Ia juga mengimbau agar masyarakat yang berhak menerima bantuan ini untuk segera mendaftarkan diri ke Dinas Perkim dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Selain itu, Kepala Bappeda Bireuen, Bob Miswar menambahkan bahwa program pembangunan rumah layak huni ini terbukti efektif dalam menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Bireuen.
Disebutkan, pada 2022, angka kemiskinan di Bireuen mencapai 12.51 persen, dan pada akhir 2023 turun menjadi 12.12 persen. Angka kemiskinan ekstrem pun mengalami penurunan dari 2.47 persen pada 2022 menjadi 0.68 persen pada 2023.
“Penurunan angka kemiskinan ini menunjukkan bahwa program pembangunan rumah layak huni ini tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Bob Miswar.
Pemerintah Kabupaten Bireuen berkomitmen untuk terus melanjutkan program ini ke depannya agar semakin di Bireuen menurut angka ekstrem di Bireuen.
“Semoga komitmen Pemerintah Kabupaten Bireuen untuk melanjutkan program pengentasan kemiskinan ekstrem ini dapat diwujudkan dengan baik dan membawa manfaat bagi masyarakat miskin ekstrem di Bireuen,” sebut Bob Mizwar. (InfoPublik/red)