FANEWS.ID – Singkil – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Singkil, Azmi, melantik pengurus Majelis Adat Aceh (MAA) periode 2024-2029 di kantor Bupati setempat. Pengurus baru tersebut diharapkan bisa berperan lebih aktif dalam mengembangkan adat dan kearifan lokal.
Azmi mengatakan, tugas dan peran penting dari MAA sedikitnya ada empat poin yang perlu diketahui. Di antaranya, menegakkan semangat dalam menerapkan nilai-nilai hukum adat yang bertata krama.
Kemudian, membangun dan mengendalikan sikap dan watak budaya Aceh yang damai untuk mencegah timbulnya potensi konflik di tengah masyarakat. Menggali dan membina nilai-nilai adat budaya Aceh, agar dapat menjadi ikon dan sumber bagi kehidupan masyarakat.
“Terakhir, menjadikan adat sebagai cara untuk menyelesaikan berbagai sengketa yang terjadi di masyarakat. Sehingga menyelesaikan sengketa itu berdasarkan pada kearifan lokal dengan semangat membangun perdamaian,” katanya.
Azmi menyebutkan, pengurus yang baru dilantik harus dapat melakukan langkah-langkah dan merumuskan pemikiran mengarah kepada penguatan regulasi kelembagaan majelis adat Aceh itu sendiri.
“Juga dapat mengembangkan kelembagaanya dan mengoptimalkan fungsinya. Agar MAA ke depan dapat lebih aktif memberikan kontribusi kepada penguatan adat di Aceh Singkil,” terangnya.
Begitupun, kata Azmi, MMA Aceh Singkil juga harus mampu berperan lebih aktif dalam menjalankan fungsi adat dan mengembangkan kearifan lokal di tengah beragam adat budaya saat ini. Sehingga adat yang melekat di tengah-tengah masyarakat akan terus menjadi perekat dan pemersatu.
“Mari kita jaga dan mengembangkan adat di Aceh Singkil ini, sesuai dengan kebutuhan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan,” harapnya.
Adapun para pengurus yang baru dilantik tersebut ialah H Zakirun Pohan (ketua), Riwayanto (wakil ketua I), dan Sahibudin (wakil ketua II).
H Aslym Combih (ketua bidang hukum adat), Sahbudin (ketua bidang adat istiadat), H M Yusuf Aceh (ketua bidang pendidikan, penelitian dan pengengembangan adat), Yasuddin (ketua bidang pusaka dan khasanah adat), dan Fauziah (ketua bidang pemberdayaan perempuan)..(red/habaaceh)