FANEWS.ID – Pj Bupati Pidie Serahkan Peralatan Menjahit Kasab dan Peralatan Pembuatan Kue Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto meminta dan mengingatkan peserta sulam bordir emas dan pengrajin masakan kue agar tekun mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pidie.
Selain itu, Pj Bupati Wahyudi Adisiswanto mengingatkan kaum perempuan yang mengikuti pelatihan agar tidak menjual peralatan yang dibantu secara sosial itu kepada orang lain, terkecuali hasil dari olahannya yang telah jadi.
“Saya, mengingatkan ibu-ibu peserta pelatihan sulam menyulam kasab benang emas dan kerajinan tangan lainnya agar tidak menjual peralatan yang merupakan bantuan dinas kepada orang lain,” tegas Pj Bupati Wahyudi Adisiswanto dalam sambutan pengarahannya, di Aula Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan.
Wahyudi mengatakan, sering mendengar bahwa Kabupaten Pidie, dikenal dengan daerah penghasil utama emping melinjo dan sulam kasab emas, serta pengrajin kue terenak di Provinsi Aceh.
Sayangnya, kehebatan itu memudar karena pemasarannya yang terbatas, serta terbatasnya inovasi lain untuk mempepolerkan kerjaninan tersebut keluar daerah lain, selain Provinsi Aceh.
Lanjut Pj Bupati, masalah emping melinjo yang sudah menjadi ikon daerah Pidie, dimana tanaman dari pohon melinjo itu sudah mulai langka. Padahal, emping melinjo dijual dipasaran bebas oleh pedagang Rp115.000 perkilogram.
Pada kesempatan ini, kata Wahyudi, dirinya mengimbau kepada seluruh peserta pelatihan agar lebih mampu lagi meningkatkan hasil kerajinan tangan, seperti membuat jahitan kasab benang emas, seperti Pinto Aceh dan baju pengantin Aceh, serta menu kue khas daerah Pidie.
Sementara itu, Ketua Dharma Wanita dan PKK Pidie, Suwaidah Sulaiman, SP dalam sambutannya meminta seluruh peserta pelatihan sulam menyulam kasab benang emas dan pelatihan pengrajin kue untuk tekun mengikuti petunjuk.
Suwaidah berharap, agar peserta pelatihan tidak menjual peralatan bantuan sosial itu, karena usaha sendiri menjamin kehidupan pribadi dan keluarga.
“Saya, pribadi dan juga selaku isteri dari Pj Bupati Pidie, tertarik dengan alam Kabupaten Pidie yang subur dan makmur ini, serta melahirkan banyak menu khas daerah, sehingga perlu terus dikembangkan untuk menjadi Ikon Daerah Pidie, secara khusus dan umumnya Aceh,” sebut Suwaidah Sulaiman.
Kepala Kantor Dinas Pemberdayaan Peremuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Pidie, Nurhanisah secara terpisah mengatakan, pelatihan tersebut diikuti oleh 40 kaum wanita dari berbagai kecamatan dalam Kabupaten Pidie.
Lanjutnya, pelatihan sulam menyulam kasab emas serta pembuatan kue khas Pidie, mulai surut pengrajinnya. Karena itu, perlu dikembangkan lagi, sehingga menjadi ikon daerah dan dapat membawa peluang untuk perkbangan pendapatan ekonomi masyarakat secara meluas.
Nurhanisah menambahkan, ia dan seluruh pegawai dan dinas terkait sangat mengagumi pesan Pj Bupati Pidie, agar tidak menjual peralatan bantuan sosial. (sumber:InfoPublik)