Headline Berita Hari Ini

Home / Daerah

Sabtu, 8 Juni 2024 - 17:09 WIB

PLN Aceh Jelaskan Kondisi Kelistrikan kepada Mahasiswa

0:00

FANEWS.ID – PT PLN Unit Induk Wilayah Aceh memberikan penjelasan mengenai kondisi kelistrikan kepada para mahasiswa di Banda Aceh.

Acara yang dilaksanakan di Moorden Coffee Pango ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai sistem kelistrikan di wilayah Aceh serta tantangan dan solusi yang dihadapi oleh PLN.

Dalam acara tersebut, Senior Manager Distribusi PLN UID Aceh, Fauzan dan Senior Manager Keuangan Komunikasi dan Umum, Nurlana, dan Eka Rahma Daniati selaku Manager UP3 Banda Aceh menjelaskan berbagai aspek penting terkait penyediaan listrik, termasuk kapasitas pembangkit, distribusi, pemeliharaan jaringan, dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

PLN menjelaskan penyebab utama terjadinya gangguang kelistrikan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir, sehingga mengakibatkan terjadinya pemadaman.

Fauzan juga membahas langkah-langkah yang diambil PLN untuk memastikan pasokan listrik yang stabil dan andal bagi masyarakat Aceh.

Lanjut dia, ada dua penyebab terjadinya gangguan kelistrikan di Aceh, pertama adanya sambaran yang menyebabkan gangguan transmisi Saluran Udara Teganggan Tinggi atau SUTT 150 kV Gardu Induk Langsa – Idi. Kejadian ini terjadi pada Senin (3/6/2024) dini hari, sekitar pukul 01.38 WIB.

Baca Juga Artikel Berita nya   Pemerintah Aceh Harap REI Bantu Wujudkan Rumah untuk Masyarakat Pra Sejahtera

Gangguan pada transmisi akibat sambaran petir tersebut ikut berdampak terhadap pembangkit yang ada di Provinsi Aceh sehingga terjadi pemadaman di sebagian wilayah Aceh.

Saat gangguan sudah mulai teratasi, kemudian ada kejadian kedua yaitu gangguan pada jaringan transmisi Saluran Udara Ekstra Tinggi (SUTET) Lubuk Linggau – Lahat 2 pada Selasa (4/6) pukul 10.58 WIB. Kondisi tersebut mengakibatkan kondisi kelistrikan di Pulau Sumatera sampai Aceh mengalami gangguan.

“Saat terus melakukan recovery PLTU Nagan Agar kembali beroperasi maksimal, masalah berikutnya kembali menghampiri, kembali terjadi gangguan tranmisi. Gangguan tersebut bukan di pembakit Aceh, tapi transmisi SUTT 275kV Lubuk Linggau – Lahat, mengakibatkan blackoutnya seluruh sistem kelistrikan di Pulau Sumatera,” terangnya, Jumat (7/6/2024).

Luasnya jaringan transmisi di Pulau Sumatra yaitu 20.550 kilo meter sirkuit (kms) menjadi salah satu tantangan untuk personel PLN menemukan titik gangguan. Namun akhirnya, seluruh Gardu Induk (GI) yang terdampak akhirnya berhasil dinormalkan kembali pada pukul 17.45 WIB. Selanjutnya proses masuknya listrik dari pembangkit ke pelanggan akan membutuhkan waktu sekitar 8-12 jam khususnya PLTU Nagan Raya.

Para mahasiswa yang hadir mendapatkan kesempatan untuk berdialog langsung dengan pihak PLN, mengajukan pertanyaan, dan memberikan masukan. PT PLN Unit Induk Wilayah Aceh menegaskan komitmennya untuk terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan berinovasi dalam menghadapi tantangan kelistrikan masa depan.

Baca Juga Artikel Berita nya   Keluarga Pejuang Kemerdekaan Dapat Pin Emas dan Perlengkapan Ibadah

“Dengan adanya acara ini, diharapkan hubungan antara PLN dan masyarakat, khususnya kalangan akademisi, dapat semakin erat dan saling mendukung,” ujar Fauzan.

Lebih lanjut Fauzan menambahkan bahwa PLN mendapatkan pembelajaran besar dari kejadian sambaran petir yang menyebabkan gangguan transmisi Saluran Udara Teganggan Tinggi atau SUTT 150 kV Gardu Induk Langsa-Idi.

“PLN jadi mengetahui jika Langsa – Idi juga perlu diperkuat dan sekarang sudah dipasang penangkal petir untuk peningkatan pelayanan dan menjamin keandalan sistem kelistrikan,” terangnya.

Sebelumnya, daerah yang sangat rawan petir adalah mulai dari Bireuen sampai Lhokseumawe, PLN sudah memperkuatnya jauh – jauh hari.

Sementara itu, salah seorang peserta Hawanis menyampaikan harapan agar sistem kelistrikan di Aceh ke depannya semakin baik dan apabila terjadi gangguan dapat segera diatasi. Meski begitu, dirinya menyambut baik aksi cepat PLN Aceh dalam mengatasi kejadian beberapa waktu lalu, termasuk langsung menginformasikan apa yang sebenarnya yang terjadi kepada masyarakat dan para mahasiswa.

Baca Juga Artikel Berita nya   Suplai Air Bersih PDAM Aceh Tamiang tak Bisa Beroperasi Akibat Banjir

Fauzan menjelaskan bahwa kelistrikan di Aceh ditunjang oleh dua sistem, yaitu sistem interkoneksi Sumatera 150 kilovolt dan sistem isolated atau tertutup. Untuk interkoneksi, total daya mampu yang dimiliki mencapai 1014,1 MW dengan beban puncak 563 MW, sehingga terdapat surplus sebesar 451,1 MW. Sedangkan untuk sistem isolated, total daya mampu adalah 31,63 MW dengan beban puncak 24,96 MW, yang berarti terdapat surplus sebesar 6,67 MW.

“Pembangkit grid ada 19 dan pembangkit isolated ada 6 pembangkit. Selain itu, ada rencana penambahan 11 pembangkit lagi di Aceh,” ujarnya.

Adapun 19 pembangkit tersebut adalah: PLTU Nagan Raya 1, PLTU Nagan Raya 2, PLTU Nagan Raya 3, PLTU Nagan Raya 4, PLTMG Arun, PLTMG Arun Peaker, PLTD Lueng Bata, PLTD Pulo Pisang, PLTD Ayangan, PLTD Cot Trueng, PLTMH Sepakat, PLTMH Lawe Sikap, PLTMH Krueng Isep, PLTD Teunom, PLTD Lamno, PLTD Seunebok, PLTD Rimo, PLTD Tapak Tuan, dan PLTD Setia.

Sedangkan enam pembangkit isolated, yakni: pembangkit Deudap, Seurapung, Pusong, Haloban, Sinabang Sabang Selain itu, ada juga pembangkit di Blangkejeren, Kota Fajar, dan Pulau Balai.(InfoPublik/red)

Baca Juga

Daerah

Pengawasan Pengelolaan Dana Desa di Aceh Terus Diperkuat

Daerah

Disperindag Aceh Terus Tekankan Pentingnya Syarat Mutu Terkait K3L untuk Lindungi Konsumen

Aceh Besar

Ketua Partai Gabthat Abi Lampisang Hadiri Maulid Nabi di Dayah Masamu Gampong Layeun

Aceh Besar

Terima Audiensi KIP, Pj Bupati Aceh Besar Siap Kolaborasi Sukseskan Tahapan Pemilu

Daerah

BNN Banda Aceh Bimbing Mental bagi Pengguna Narkoba

Daerah

Alhamdulilah”. 13 KK Korban Kebakaran Dapat Bantuan BMA

Daerah

Pansus DPRA Temukan Banyak Bangunan Terbengkalai

Daerah

Pohon Tumbang Timpa Tiang Listrik di Lipat Kajang