BERITA ONLINE TERVIRAL

PMT Balita, Upaya Pemerintah Aceh Menurunkan Angka Stunting

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Minggu, 12 Maret 2023 - 10:21 WIB    Banda Aceh

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinkes Aceh, dr Sulasmi

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinkes Aceh, dr Sulasmi

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Banda Aceh – Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh menyatakan bahwa program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita yang terus digalakkan bertujuan untuk kesehatan bayi dan balita.

“Kita juga memastikan tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya, dan mencegah stunting,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinkes Aceh, dr Sulasmi, Sabtu (11/3/2023).

Ia menjelaskan, PMT merupakan salah salah satu kebijakan dalam prioritas percepatan pelaksanaan pembangunan pada bidang pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak.

“PMT itu ada dua, yakni PMT pabrikan dan lokal. PMT pabrikan itu seperti biskuit itu diberikan kepada balita yang kurus,” katanya.

“Kalau PMT lokal itu seperti protein hewani yang tinggi. Misalnya ikan, telur, daging, itu kasih ke balita kita,” tambahnya.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Kasus Aktif Tinggal Tiga, Zona Hijau Meluas ke Lhokseumawe

Sulasmi menyampaikan, makanan tambahan balita adalah suplementasi gizi berupa makanan tambahan dalam bentuk biskuit dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada bayi dan anak balita usia 6-59 bulan dengan kategori kurus.

“Bagi bayi dan anak berumur 6-24 bulan, makanan tambahan ini digunakan bersama Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI),” jelas dia.

Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan program intervensi untuk anak-anak yang kurang gizi di mana saja untuk meningkatkan status gizi anak serta untuk mencukupi kebutuhan gizi anak agar tercapainya status gizi dan gizi yang sesuai dengan anak-anak tersebut.

Baca Juga Artikel Beritanya:  COVID-19 RI Ngegas Lagi, IDI Minta Tes PCR Kembali Jadi Syarat Perjalanan

“Ada juga PMT pada ibu hamil, dengan pemberian makanan tambahan ini, kita berharap itu dimakan oleh balita kita karena bentuknya biskuit,” ucapnya.

Menurutnya, pemberian makanan tambahan pada balita itu berikan minimal selama 90 hari. Hal ini untuk memastikan asupan makanan yang telah diberikan hasilnya tidak sia-sia.

“Jadi balita itu harusnya ditimbang sebelum dan sesudah diberikan makanan tambahan yang 90 hari itu. PMT untuk ibu hamil juga diberikan minimal 90 hari dan itu kita awasi,” ujar Sulasmi.

Sulasmi mengatakan, pemerintah sudah menganggarkan dana untuk pemberian makanan tambahan yang bersumber dari lokal. Dimana dana tersebut dikelola oleh masing-masing Puskesmas di Aceh.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Tim Internasional Asesor Turun ke Aceh, Lakukan Out Break Respons Assesment KLB Polio

“Masing-masing Puskesmas mengelola dana tersebut untuk pemberian makanan tambahan lokal, bukan PMT pabrikan. Sebab, saat ini dianjurkan untuk pakai PMT lokal,” jelasnya.

Ia menambahkan, bahwa balita gizi kurang atau anak-anak yang kurus bakal ditimbang diukur berat dan tinggi badannya. Lalu setelah pemberian PMT selama 90 hari juga dilakukan hal yang sama.

“PMT itu diberikan harus setiap hari hingga 90 hari, nggak boleh selang-seling. Setelah 90 hari ditimbang lagi, biasanya Insya Allah berat badannya jadi naik,” pungkasnya.[adv]

Baca Juga

Kesehatan

Dinkes ajak Masyarakat Ikut Sosialisasi Qanun KTR

Kesehatan

Virus Corona Serang Tujuh Warga, Vaksinasi Booster 13 Ribu Orang

Kesehatan

RSUDZA Banda Aceh Rawat 676 Pasien Penderita Thalassemia

Kesehatan

“Hari Malaria Sedunia : Aceh Raih Piala Bergilir Nasional Mikroskopis Malaria

Kesehatan

Pasien Covid-19 Sembuh Lagi 155 Orang, Kasus Baru 42 Orang

Kesehatan

Indonesia Tahun ini, Melalui Kemenkes Rencanakan Skrining TBC Besar-besaran

Kesehatan

ASN Pemerintah Aceh Semakin Mudah Urus Administrasi JKN

Kesehatan

Dinkes Aceh Adakan Workshop Kesehatan Kerja bagi ASN