FANEWS.ID – Aceh Besar terus melakukan upaya untuk pencegahan dan pengendalian stunting melalui Intervensi Spesifik dan Sensitif bagi kelompok rentan. Sebelum itu, Petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Montasik telah melakukan update data melalui pendataan serta pengukuran ulang pada pos pelayanan terpadu.
“Kita terus upayakan validasi data lewat pengukuran dan timbang ulang sedetail mungkin, untuk mendapatkan data rill,” kata Kepala Puskesmas Montasik Yulidar Zakaria, S.Gz kepada Media Center Aceh Besar, Cot Goh, Montasik, Kamis (6/7/2023).
Hal itu dilakukan karena tingkat kunjungan anak ke posyandu masih 82,5% di bulan Juni, belum lagi proses pengukuran yang mungkin saja terjadi error maupun kesalahan teknis lainnya pada saat timbang maupun ukur. “Sehingga kita teus update data untuk diinput kedalam sistem,” katanya.
Yuli mengaku terjadi penambahan data stunting saat ini sebanyak 30 anak, dari 304 pada bulan lalu, sekarang menjadi 334 kasus. Kasus ini bisa saja bertambah jika terus dilakukan validasi lebih detail danenyeluruh pada anak dibawah 5vtahun di montasik. “Bukan bertambah kasusnya, tetapi bisa jadi karena pendataan sebelumnya belum detail, sehingga tidak masuk,” ungkapnya.
Berdasarkan kasus tersebut, tim Puskesmas telah merumuskan program kerja pengendalian dan pencegahan stunting untuk dikoordinasikan dengan Muspika sebelum pelaksanaan kegiatan.
“Stunting adalah Gizi Kronis yang menjadi persoalan bersama, Dinkes melalui Puskesmas dalam ranah intervensi spesifik sedangkan pihak lain berwenang secara sensitif, sehingga harus bekerja sama dan bersinergi,” imbuhnya.
Upaya yang telah dilakukan antara lain pemberian makanan tambahan untuk anak beresiko stunting, penanganan ibu hamil, pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri di sekolah dan dayah, membuat kelas ibu hamil hingga penangan balita melalui ASI eksklusif. “Upaya ini akan terus kita lakukan,” tegasnya. [•]
sumber: acehbesarkab.go.id