FANEWS.ID – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Aceh Besar, Saifuddin, mengajak aparatur sipil negara (ASN) Kemenag setempat untuk menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas kinerja.
Hal itu disampaikan Saifuddin dalam kuliah tujuh menit yang berlangsung di musala kantor setempat.
“Seringkali kita menganggap bahwa hikmah puasa hanya berkaitan dengan amalan agama, seperti salat Tarawih, membaca Al-Qur’an, berdoa, dan sebagainya. Padahal banyak amalan lainnya sebenarnya juga memiliki nilai ibadah yang tinggi yang tidak kita sadari. Contohnya adalah meningkatkan disiplin dan etos kerja di tempat kerja kita,” kata Saifuddin.
Saifuddin menyatakan, bekerja, menyelesaikan tugas dan menjalankan fungsi dengan baik juga termasuk melakukan ibadah.
“Dengan berpuasa, kita diharapkan menyadari bahwa setiap kegiatan dalam hidup ini adalah amal ibadah. Saat ini kita masih berada di awal Ramadan, mari manfaatkan sebaik mungkin. Jadikan Ramadan sebagai sarana kita untuk memperbaiki perilaku, ibadah dan hubungan kita dengan sesama manusia,” ujarnya.
Ia mengajak ASN kemenag Aceh Besar untuk belajar dari puasa Ramadan, tentang komitmen waktu dan juga perilaku mulai dari Imsak sampai berbuka. Sehingga pendidikan dari Ramadhan ini bisa diterapkan dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.
Dia menjelaskan, bulan Ramadan adalah bulan jihad, pengorbanan, perjuangan, ibadah, dan berlomba untuk kebajikan. Saifuddin memberikan contoh, dalam sejarah Islam tentang peristiwa dahsyat yang terjadi pada bulan Ramadan seperti perang badar dan fathu Mekkah.
“Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa puasa menambah semangat dalam bekerja. Jangan jadikan puasa sebagai alasan untuk bermalas-malasan atau melewatkan tugas. Akan tetapi sebaliknya, jadikan puasa sebagai motivasi untuk terus berkontribusi kepada ummat. Maka manfaatkanlah kesempatan ini untuk berbuat lebih banyak daripada biasanya,” jelas Saifuddin.
Dia juga menyampaikan, Ramadan adalah sarana bagi sang hamba untuk lebih taat dan dekat dengan sang pencipta.
“Inilah momentum yang tepat bagi kita untuk menjadi insan lebih baik dan berkualitas, baik keshalihan individu maupun sosial, membersihkan diri dari segala dosa yang melekat tanpa kita sadari,” ujarnya. .(InfoPublik/red)