FANEWS.ID – Hujan deras yang melanda Pidie Jaya, Aceh mengakibatkan ratusan hektare sawah terendam banjir. Mayoritas lahan pertanian yang sudah ditanami padi kini tenggelam dalam air seperti lautan.
Hujan deras yang melanda daerah tersebut selama empat jam mengakibatkan tanaman padi yang berusia sekitar dua pekan setelah tanam terendam, terutama di Kecamatan Meurahdua dan Bandardua.
Sejumlah lokasi seperti Gampong Lueng Bimba, Buangan, Meunasah Jurong Teupin Pukat, Dayah Usen, Dayah Kruet, Desa Bie, dan Gampong Blang di Meurahdua, serta Tijien Daboh, Tijien Usen, Bueng, Geulanggang, Masjid Ulim Baroh, Dayah Baroh, Sambongan Baro, Reuleut, Bale Ulim, dan Siblah Coh di Bandardua, terendam banjir.
Tidak hanya lahan pertanian, beberapa pemukiman warga juga ikut tergenang air. Namun, menjelang petang kemarin, air mulai surut, dan jika tidak ada hujan susulan, diprediksi bahwa pada Selasa (20/2/2024) air akan kering. Namun, para petani khawatir jika lahan mereka terendam terlalu lama, tanaman padi bisa mati atau setidaknya mengalami kerusakan.
Beberapa petani yang baru saja menanam dua hari sebelum banjir mengungkapkan kekhawatiran mereka melihat lahan sawah yang tenggelam seperti lautan. “Lihatlah, hamparan sawah itu sekarang seperti laut lepas. Bagaimana nasib tanaman padi yang baru dua hari ditanam?” ujar Sulaiman, salah seorang petani pada Senin (19/2/2024).
Di sisi lain, seorang petani dari Buangan Meurahdua menyebutkan bahwa masalah utama yang menyebabkan belasan hektare lahan sawah terendam adalah buruknya sistem drainase.
Camat Meurahdua Iskandar mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali melaporkan masalah tersebut kepada pihak terkait, namun belum ada tindakan yang diambil.
Dengan demikian, banjir yang melanda ratusan hektare sawah di Pidie Jaya telah menjadi perhatian serius bagi petani dan pemerintah setempat untuk menangani masalah drainase dan mitigasi bencana di masa yang akan datang. (InfoPublik/red)
