FANEWS.ID – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Besar diminta terus menjaga kekompakan dan meningkatkan pelayanan karena masyarakat yang datang ke RSUD berharap tingkatkan pelayanan yang lebih baik.
Permintaan tersebut disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, saat memantau operasional harian RSUD Aceh Besar di Indrapuri. Peninjauan ini dilakukan langsung setelah Iswanto tiba dari perjalanan dinas di Jakarta melalui Bandara SIM.
“Kami ingin melihat langsung operasional harian RSUD Aceh Besar sebagai bagian dari persiapan menuju status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Dengan demikian, apa yang kami temukan di lapangan adalah kondisi sebenarnya,” ujar Iswanto.
Iswanto menjelaskan bahwa persiapan menuju BLUD, yang akan segera dilaksanakan, memerlukan kesiapan sumber daya manusia serta fasilitas dan infrastruktur medis. Sebagai BLUD, RSUD harus memenuhi standar tertentu.
“Saya berharap seluruh jajaran manajemen RSUD Aceh Besar terus menjaga kekompakan dan meningkatkan pelayanan, karena masyarakat yang datang ke RSUD mengharapkan pelayanan yang lebih baik,” tambah Iswanto.
Ia juga mengingatkan seluruh tenaga paramedis dan dokter untuk meningkatkan kedisiplinan dan hadir pada hari kerja, kecuali jika memang tidak dijadwalkan. “Tetap semangat dan jaga kesehatan, sehingga masyarakat dapat terlayani dengan maksimal,” tandas Pj Bupati Aceh Besar.
Dalam peninjauan siang tadi, Pj Bupati yang didampingi Kabag Prokopim Setda Aceh Besar, Imam Munandar, menyusuri hampir semua ruangan RSUD, mulai dari front office UGD, ruang rawat inap, ruang poli, hingga ruang kebidanan. Kedatangan Pj Bupati disambut oleh dokter piket dr. Yulidar.
Pj Bupati Aceh Besar juga sempat berdialog dengan beberapa pasien rawat inap dan menanyakan kondisi pelayanan serta menu pasien. “Alhamdulillah, kondisi rumah sakit secara umum telah memenuhi standar, namun ada beberapa kerusakan yang perlu segera diperbaiki, seperti titik-titik bocor di pintu depan UGD dan meja registrasi,” kata Iswanto.
Di sisi lain, Pj Bupati Aceh Besar merasa kecewa dengan kondisi personel piket pada hari libur. Mulai dari tenaga di UGD, perawat pasien, hingga petugas dapur umum yang ditanyai Iswanto, hampir semuanya adalah tenaga bakti yang sebagian telah bekerja lebih dari lima tahun di rumah sakit tersebut.
“Ini jelas sangat mengecewakan, karena tenaga bakti tidak bisa mengambil keputusan apapun. Seharusnya ada tenaga pendamping dari ASN. Ironis juga, tenaga kontrak pun tidak tampak,” kata Iswanto dengan nada prihatin.
Atas kondisi tersebut, Pj Bupati Aceh Besar akan memanggil pihak terkait untuk mempertanyakan situasi ini. Hal ini tidak bisa dibiarkan karena dalam situasi darurat, personel yang ada tidak bisa mengambil keputusan penting.(InfoPublik/red)