FANEWS.ID – – Pusat Pendidikan dan Pelatihan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) menyelenggarakan pelatihan pemantauan terapi obat bagi apoteker rumah sakit yang berlangsung mulai 21 hingga 25 November 2023.
Acara dibuka oleh Direktur RSUDZA yang diwakili oleh Wakil Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), dr. Arifatul Khorida MPH FISQua.
dr. Arifatul Khorida menyoroti pentingnya pemantauan terapi obat sebagai aspek kritis dalam pelayanan kesehatan rumah sakit.
Ia menekankan bahwa setiap rumah sakit wajib memiliki tenaga apoteker yang paham dan terampil dalam pemantauan terapi obat sebagai bagian dari upaya mencapai standar akreditasi yang tinggi.
“Pemantauan terapi obat bukan sekadar tanggung jawab, tetapi merupakan keharusan yang tidak dapat diabaikan,” ujar dr. Arifatul Khorida.
dr. Arifatul Khorida juga menyampaikan harapannya agar para peserta pelatihan mengikuti kegiatan ini dengan serius, mengingat peran kunci apoteker dalam memastikan penggunaan obat yang aman dan efektif bagi pasien.
Pelatihan ini dihadiri oleh 25 peserta dari berbagai rumah sakit, termasuk RSUDZA, RSUD Muyeng Kute Bener Meriah, RSU Jeumpa Hospital Bireuen, RS Pertamedika Ummi Rosnati, RSUD Pidie Jaya, RSJ Aceh, RSUD Aceh Besar, RSUD Fauziah Bireun, RS Harapan Bunda Banda Aceh, RSUD Zubir Mahmud dan RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli dan sejumlah rumah sakit lainnya.
Ketua Panitia Pelaksana, dr. Andrie Gunawan Sp PD, selaku Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan dr. RSUDZA menjelaskan, bahwa pelatihan dilakukan dengan metode klasikal terregistrasi Kementerian Kesehatan RI.
dr. Andrie Gunawan juga mengungkapkan rencana untuk membuka kelas pelatihan kembali mengingat permintaan yang tinggi dari beberapa rumah sakit daerah..(red/InfoPublik)