Nikmati berita Interaktif Dan Live Siber Report 24 jam Fanews.co Gen Z
Download
Berita News terviral

Sri Mulyani Sebut Ekonomi Global Masih Dihantui Ketidakpastian

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Selasa, 13 Agustus 2024 - 23:48 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

FANEWS.ID – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan, perekonomian global masih dibayangi risiko ketidakpastian, terutama imbas ketidakpastian situasi ekonomi di Amerika Serikat. Hal ini tidak lepas dari risiko ekonomi AS mengalami pelemahan hingga risiko resesi, serta sentimen yang memproyeksikan Bank Sentral AS atau The Fed akan menunda pemangkasan suku bunga acuan.

“Dengan kejadian terbitnya data labor (tenaga kerja) di AS yang kemudian memperkirakan akan terjadi resesi, kemudian reaksi market yang sedemikian volatile-nya mengharapkan tentu dalam hal ini ekspektasinya Fed Fund Rate akan turun dan bahkan ada yang berspekulasi akan ada pertemuan emergency sebelum September. Ternyata belum terjadi, ini menandakan market begitu cepat berubah dari sisi psikologis berdasarkan issuancedata yang terjadi dan dampaknya luar biasa besar,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa, di Jakarta, Selasa (13/8/2024) sebagaimana dikutip Antara.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Wajib Didukung Program Pengembangan Sapi Aceh Sebagai Plasma Nutfah

Saat ini, Bank sentral AS, The Fed, masih menahan suku bunga acuannya di level 5,25-5,50 persen. Pemerintah AS khawatir akan mengalami hard landing dengan situasi tingkat suku bunga yang masih tinggi beserta tingkat pengangguran AS yang naik tipis menjadi 4,0 persen.

Sri Mulyani menjelaskan, volatilitas perekonomian domestik AS menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan ketidakpastian ekonomi global terus berlanjut.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Lawan Arus Barat! Bank Sentral Jepang Terus "Suntik" Duit

Berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja AS terakhir, para pemberi kerja AS menambahkan 272.000 pekerjaan pada Mei 2024, lebih tinggi dari yang diperkirakan. Meskipun demikian, tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4,0 persen.

“Namun kemarin dengan data yang muncul labor market agak soft mereka khawatir akan terjadi hard landing. Ini lah yang terjadi pada Minggu lalu yang menjelaskan volatilitas yang cukup besar dari sisi perekonomian AS yang berpengaruh getarannya ke seluruh dunia,” ujar Bendahara Negara itu.

Sri Mulyani menjelaskan ketidakpastian tidak hanya akibat AS, melainkan juga kondisi pemulihan ekonomi Eropa dan Cina juga mempengaruhi global. Ia mengatakan, kondisi pemulihan Eropa dan Cina masih lemah dan rentan (fragile). Mereka menilai prospek pertumbuhan ekonomi China melemah di tengah krisis sektor properti serta mengingat situasi tensi dagang dengan AS.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Jelang Hari Raya Idul Adha 1444 H, Harga Bahan Pokok di Pasar Induk Lambaro Stabil

Di sisi lain, Sri Mulyani mengatakan, peningkatan eskalasi konflik di Timur Tengah dan Rusia-Ukraina semakin memperparah pertumbuhan ekonomi global yang kian melemah.

Sebagai catatan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2024 yang sebesar 5,05 persen secara tahunan (year on year/yoy) masih lebih baik dibandingkan negara lain, seperti China hingga Korea Selatan (Korsel).

Pertumbuhan ekonomi China tercatat 4,7 persen (yoy), Singapura (2,9 persen), Korea Selatan (2,3 persen), dan Meksiko (2,24 persen).(red/tirto)

Baca Juga

Ekonomi

RUPST BSI, Bagikan Dividen Rp757 Miliar

Daerah

Tingkatkan Kualitas Layanan, BSI Upgrade ATM di Aceh

Aceh Besar

Petani Empee Trieng Pekan Bilui Panen Kacang

Ekonomi

“Pansel Umumkan Seleksi Anggota Dewan Komisioner OJK Tahun 2022-2027   

Ekonomi

Bank Aceh Salurkan Zakat Perusahaan Rp.14,3 Miliar

Ekonomi

PLN Imbau Masyarakat Memastikan Listrik di Rumah dalam Kondisi Aman

Ekonomi

Jaga Stok LPG 3 Kg, Pertamina Bakal Gelar Operasi Pasar

Ekonomi

Bank Aceh Ajak Masyarakat Nobar Pembukaan PON di Lapangan Expo Lampineung