BERITA ONLINE TERVIRAL

Tekan Inflasi, Pemkab Pidie Lakukan Langkah Terukur dan Terstruktur

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Sabtu, 14 Oktober 2023 - 12:32 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

FANEWS.ID – Pemerintah kabupaten Pidie melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Pidie berperan aktif melaksanakan berbagai upaya tekan angka inflasi di daerah.

Salah satunya dengan mengikuti rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi daerah bersama Kemendagri, Jumat (13/10/2023).

Penjabat Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto M.Si mengatakan bahwa telah melakukan beberapa langkah tersruktur dan terukur dalam upaya menekan Inflasi.

Salah satu upaya yang sedang dilakukan adalah dengan budidaya bawang merah di Pidie. Hal ini sudah disampaikan saat Kunjungan dengan Dirjen Holtikultura Kementan RI.

Bahkan Pj. Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto telah memerintah Dinas Pertanian dan Pangan untuk berkerja sama dengan Dinas Pertanian Propinsi Aceh.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Pedagang Souvenir di Lhoknga Siap Sambut Perhelatan PON XXI Aceh-Sumut 2024

Bukan hanya sampai disitu, per Januari-September 2023 berbagai upaya penanganan inflasi terus dilakukan oleh Pemkab Pidie, diantaranya sidak pasar, opera pasar murah, penyaluran bantuan ketahanan pangan, bansos, menjaga pasokan barang, pasar kontrol, budidaya bawang merah, dan membuka posko pangan.

Upaya-upaya itu terus dilakukan guna menekan Inflasi, bahkan Pemkab Pidie mengalokasikan anggaran untuk penanganan Inflasi pada 2023.

“Dalam dua tahun terakhir Pidie bisa menurunkan angka inflasi. tahun 2022 inflasi menjadi deflasi 0,3 persen, yang disumbangkan dari bawang merah, dan pada tahun 2023 inflasi menjadi deflasi 0,11 persen” ujar Wahyudi.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Tekan Inflasi, Pj Gubernur Buka Kegiatan Pasar Murah di Takengon

Wahyudi Adisiswanto juga menjelaskan bahwa kenaikan harga beras bukan hanya terjadi di Aceh, kenaikan beras bahkan terjadi di Indonesia.

Sementara itu di kutip dari Kompas.tv Harga beras per 11 Oktober mulai turun harga, terutama beras yang berasal dari Pidie mengalami penurunan harga. Beras premium maupun medium untuk ukuran 15 Kg per sak mengalami penurunan harga 5000 rupiah, dulunya harga 205.000 menjadi 200.000. Sedangkan untuk beras premium dulunya harga 215.000 mengalami penurunan harga menjadi 210.000.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Pangdam IM - Ketua Persit KCK Kunjungi Food Estate Korem TU

Sentra produksi beras terutama di Sigli Pidie sudah mulai panen, sehingga pekan ini, stok beras dari Sigli Pidie cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sedangkan harga beras cadangan pemerintah yang berasa dari Bulog, juga masih bertahan dengan harga lama, 57 ribu persak ukuran 5 kilogram dan 11.500 untuk harga eceran.

Salah satu penyebab terjadinya kenaikan harga beras disebabkan fenomena El-Nino. Akibat kemarau berkepanjangan menyebabkan harga pangan kebutuhan masyarakat mengalami kenaikan.(sumber: antaranews)

Baca Juga

Daerah

Gubernur Aceh Hadiri Kuliah Umum KSAD di Unsyiah

Ekonomi

Bank Aceh Salurkan Iftar Bagi Pasien Rumah Singgah dan Petugas Medis RSUZA

Daerah

Terdakwa Tambahan Kasus Korupsi Proyek Jalan Simeulue Jalani Sidang Dakwaan

Ekonomi

Gubernur Aceh Apresiasi Pelayanan BSI yang Semakin Baik

Daerah

Camat Kadafi Sambangi Geuceu Iniem
Anggota DPR Fasilitasi Pengobatan Anak Bocor Jantung Asal Banda Aceh

Daerah

Anggota DPR Fasilitasi Pengobatan Anak Bocor Jantung Asal Banda Aceh

Ekonomi

BI Wanti-Wanti Pemerintah Tetap Jaga Konsumsi Warga RI

Daerah

Menuju Aceh SBS 2024, Camat di Tiga Kabupaten Teken Komitmen Setop BAB Sembarangan