BERITA ONLINE TERVIRAL

Teten Masduki Sebut UMKM di Indonesia Belum Kompetitif

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Rabu, 4 September 2024 - 04:14 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

FANEWS.ID – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyebutkan 95 persen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia belum kompetitif. Menurutnya, masih banyak UMKM yang belum mampu mengakses teknologi produksi modern dan program pembiayaan.

“UMKM yang existing hari ini 95 persen adalah mikro yang belum kompetitif, belum berteknologi, dan lain sebagainya. Kita itu lebih ke survival, lebih ke ekonomi subsisten,” ucap Teten dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemanfaatan Data KUMKM di Seminyak, Bali, pada Selasa (03/09/2024).

Menurut Teten, keterbatasan sumber daya, kualitas produk, minimnya koneksi dengan teknologi, dan faktor pembiayaan menjadi penyebab dari situasi tersebut. Padahal, secara kuantitas, telah banyak muncul lapangan kerja dari sektor UMKM di seluruh Indonesia.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Air Irigasi Tidak Ada, Ratusan Lahan Persawahan Tidak Bisa Menanam Padi

Berdasarkan data yang diperoleh dari Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) KUMKM di Indonesia, terdapat total 13.398.605 UMKM dengan dominasi di sektor perdagangan besar dan eceran sebanyak 7,17 juta UMKM (53,53 persen), diikuti oleh sektor usaha penyediaan akomodasi dan kuliner sebesar 18,79 persen, industri pengolahan sebesar 16,08 persen, dan 11,59 persen sisanya merupakan jenis lapangan usaha lainnya.

Sementara itu, persebaran UMKM terkonsentrasi di Pulau Jawa, yakni sebanyak 6,19 juta (46,20 persen), disusul Sumatra sebanyak 3,66 juta (27,30 persen), Sulawesi sebanyak 1,56 juta (11,66 persen), Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 1,08 juta (8,07 persen), Kalimantan sebanyak 701.790 (5,24 persen), dan Papua sebanyak 206.508 (1,54 persen).

Baca Juga Artikel Beritanya:  Rapat Teknis TPID Provinsi Aceh untuk Koordinasi Pengendalian Inflasi Pangan

Namun, Teten mendorong agar pemerintah daerah di tingkat provinsi atau kabupaten dan kota, serta pemangku kepentingan terkait yang membidangi KUMKM untuk terus melakukan update secara berkala terhadap data. Dia mengatakan pernah menjumpai ketidaksesuaian antara perizinan di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) dengan lapangan.

Data-data terkait KUMKM tersebut nantinya akan digunakan untuk merumuskan kebijakan di tingkat pusat dan daerah, terutama yang berkenaan untuk pembangunan UMKM yang tepat sasaran, peningkatan kualitas pembinaan dan pendampingan, pemantauan UMKM, dan analisis dampak.

Teten juga meminta pejabat daerah untuk sering turun ke lapangan guna mengetahui kondisi nyata UMKM di daerahnya.

“Data yang sudah ada ini digunakan untuk menyusun perencanaan program yang lebih presisi. Lalu, Bapak dan Ibu perlu sering turun ke lapangan untuk mendengarkan, melihat KUMKM mana yang berpotensi untuk di-push dan mana UMKM yang bersifat survival,” tuturnya.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Kerap Revisi Aturan Soal Impor, Kemendag: Justru Harus Dinamis

Disampaikan pula oleh Teten, KUMKM yang memiliki potensi perlu didampingi dan dibina secara berkala agar bisa naik kelas. Menurutnya, cara tersebut bisa mendorong sektor UMKM yang masih didominasi usaha mikro agar naik kelas.

“Dengan data yang lebih lengkap, kita bisa membangun industri berbasis UMKM, terutama yang bisa mengolah sumber daya yang kita miliki untuk memproduksi produk setengah jadi atau barang jadi, yang bisa masuk pasar global. Jangan terus mengulang-ulang kegiatan tanpa pendataan yang lengkap,” pungkasnya.(red/tirto)

Baca Juga

Ekonomi

Tersebar di seluruh Penjuru Aceh, BSI Hadirkan Layanan E- Channel Terbaik

Ekonomi

Bank Aceh Dukung Penuh Digitalisasi Pembayaran Retribusi di Destinasi Wisata Banda Aceh

Daerah

Realisasi Dana Desa di Aceh capai Rp4 Triliun

Ekonomi

Bank Aceh Raih Peringkat 1 Collecting Agent Performance Award dari Kementerian Keuangan

Ekonomi

Wapres RI Resmikan Gedung Landmark BSI Aceh

Ekonomi

Aceh Tengah Juara Terbaik Aceh Culinary Festival 2023

Daerah

Pemerintah Aceh Jaya Tampil Produk Unggulan UMKM

Ekonomi

BPRS Mustaqim Membuka Lowongan Untuk Jabatan Direksi, Ini Persyaratannya