FANEWS.ID – Tim Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf (Penaiszawa) Kanwil Kemenag Aceh meninjau dan mengevaluasi Baitul Mal Simeulue.
Dalam kunjungan saat even Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Aceh ini, tim Kanwil yang dipimpin Katim Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Saifullah Rayeuk didampingi Ketua Baitul Mal Kabupaten (BMK) Supriadi yang diwakili Komisioner atau Anggota Badan Mauluddin SSos dan Hendrayadi AMd.
Dalam silaturahim, pertemuan, dan sharing informasi di Baitul Mal dalam kawasan Perumahan Pemkab/Perkantoran Simeulue itu, disampaikan sejumlah perkembangan dan program dari Baitul Mal Simeulue, juga kondisi badan dan anggotanya.
“Alhamdulillah kami sampaikan pada Baitul Mal Aceh dan atensi Kanwil yang sudah banyak membantu selama ini, termasuk alat dan fasilitas kantor,” sambut Hendrayadi.
Dibahas juga akan perlunya, terutama di kepulauan ke depannya, agar persoalan pemungutan dan penyaluran zakat bisa maksimal dan sesuai syariah.
Serta perlu juga, sebut para komisioner ini, pemberdayaan para tenaga profesional yang selama ini aktif di Baitul Mal, agar relatif sepadan dengan personil di badan-badan lainnya, tentu sesuai regulasi.
Katim Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Saifullah juga mengajak jajaran Baitul Mal Simeulue yang juga sering dikunjungi tim Baitul Mal Aceh, juga bisa bersyukur dengan kehadiran praktisi zakat dan wakaf provinsi.
“Syukurlah, pakar zakat dan wakaf di Aceh, Abi Nashrullah, sudah di sini, selaku Kakankemenag Simeulue. Jadi rekan-rekan bisa giatkan lagi pemberdayaan dan jalin kemitraan dengan lintas instansi vertikal, bahkan hingga ke pusat,” ajak Ustadz Saifullah, seraya mengajak tim BMK Simeulue bisa mendokumentasikan dan mengikutsertakan program dan inovasi ke pelaporan jenjang provinsi, agar diikutsertakan dalam even nasional.
Selama ini, selain di level provinsi dan kabupaten/kota, kemitraan provinsi dan pusat juga sering dilakukan dan disosialisasikan serta dipublis oleh H Nasrullah (saat di Bidang Penaiszawa) yang kini jadi Kakankemenag Simeulue.
“Potensi kita besar selama ini, mungkin pemungutan dan pengelolaannya saja yang belum maksimal,” sebut Mauluddin.
“Di Simeulue selama ini bisa juga dikembangkan zakat untuk senif fakir miskin dalam hal pengadaan rumah dhuafa,” tambahnya.(red/InfoPublik)
