FANEWS.iD – Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh, Zahrol Fajri mengajak dan berharap tokoh masyarakat, para guru-guru agar dapat menjaga anak didik di wilayah masing-masing dari pengaruh pelecehan seksual dengan bekerjasama elemen masyarakat untuk menjaga sekolahnya dari berbagai penyakit sosial masyarakat.
Hal itu dikatakan Zahrol Fajri ketika memberi materi pada kegiatan seminar penanggulangan pelecehan seksual terhadap anak usia sekolah tahun 2023 di salah satu penginapan di Kota Banda Aceh.
Ia mengatakan, maraknya pemberitaan di media massa mengenai kekerasan seksual terhadap anak cukup membuat masyarakat terkejut. Kasus kekerasan seksual terhadap anak masih menjadi fenomena gunung es.
“Hal ini disebabkan kebanyakannya, anak yang menjadi korban kekerasan seksual enggan melapor. Karena itu, sebagai orang tua harus dapat mengenali tanda-tanda anak yang mengalami kekerasan seksual,” katanya.
Katanya, kekerasan seksual terhadap anak usia sekolah akan berdampak panjang, di samping berdampak pada masalah kesehatan di kemudian hari, juga berkaitan dengan trauma yang berkepanjangan, bahkan hingga dewasa.
“Bila tidak ditangani serius, kekerasan seksual terhadap anak dapat menimbulkan dampak sosial yang luas di masyarakat. Penanganan dan penyembuhan trauma psikis akibat kekerasan seksual haruslah mendapat perhatian besar dari semua pihak yang terkait, seperti keluarga, masyarakat maupun negara,” katanya.
Zahrol juga mengatakan, tujuan dilakukannya seminar ini adalah untuk mengetahui bagaimana penanggulangan dampak pelecehan kekerasan seksual terhadap anak dalam dunia pendidikan, agar angka kekerasan seksual terhadap anak dalam dunia pendidikan di Indonesia pada tahun berikutnya akan menurun.
“Bagi kami di Dinas Syariat Islam Aceh, walaupun pertemuan ini sangat singkat, mudah-mudahan banyak informasi yang kita dapat dari momen pertemuan ini. Kami selaku Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, sangat mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan ini,” sebutnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan, walaupun saat ini masih banyak kendala-kendala.
“Namun kita tetap dan terus berupaya melanjutkan apa yang telah menjadi komitmen kita bersama yaitu melaksanakan Syariat Islam secara kaffah di semua elemen masyarakat sampai pada tingkat lapisan masyarakat paling bawah sekalipun.”ujarnya. .(red/InfoPublik)