FANEWS.ID – Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan kerjasama dengan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) dalam rangka untuk ikut memajukan musik Aceh.
Wakil Rektor IV Prof. Dr. Taufiq, mengatakan USK dan PAPPRI Aceh telah melakukan pertemuan silaturahmi pada 5 Januari 2024 lalu di kampus jantong hate rakyat tersebut.
“Kami menyambut baik pertemuan ini. Ini bisa saling melengkapi dan memberikan masukan, menjadikan Aceh kian berkesenian, namun juga tidak lebay,” kata Prof Taufiq dalam keterangannya, Selasa (9/1).
Prof Taufiq menyebutkan, dalam pertemuan itu USK dan DPD PAPPRI sepakat bersinergi dan menjalin kerja sama untuk memajukan musik di Aceh. Kerjasama itu di antaranya dalam bidang akademis seperti pendampingan dari akademisi bidang hukum dan perundang-undangan, serta bersama-sama dalam pelaksanaan rancangan Qanun Bidang Seni dan Pendidikan Seni.
“Ke depannya akan dimatangkan konsep kerjasama kedua belah pihak dalam bidang seni musik dan seni suara, juga pelaksanaan sertifikasi bidang musik bagi tenaga pendidik dan juga mahasiswa di Lingkungan USK,” ujarnya.
Sementara itu Sekretaris DPD PAPPRI Aceh, Rhyan Abdilla, mengungkapkan pentingnya sinergi antara persatuan profesi dan lembaga pendidikan, agar terciptanya iklim seni musik di Aceh bisa menjadi lebih matang dan terukur secara akademis.
“PAPPRI di Aceh sudah ada di enam kabupaten/kota. Rata-rata praktisi,” ujarnya.
Rhyan berharap, pertemuan yang telah berlangsung tersebut menjadi awal mula kemajuan musik di Aceh baik secara akademis, sosial budaya, dan juga sejarah.
“Karena tidak dapat dipungkiri sedari kecil kita didendangkan oleh ibu dan nenek ketika sebelum tidur dengan syair syair tentang agama, kehidupan sosial bahkan pendidikan secara turun temurun,” katanya.(red/habaaceh)