Berita News terviral

Utang Luar Negeri RI Naik Tembus Rp6.231 T, Ini Biang Keroknya

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Senin, 15 Januari 2024 - 11:53 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

FANEWS.ID – Bank Indonesia (BI) menuturkan utang luar negeri (ULN) Indonesia tetap terkendali, dengan posisi ULN Indonesia pada November 2023 tercatat sebesar 400,9 miliar dolar AS atau setara Rp6.237,60 triliun (asumsi kurs Rp15.559). Posisi ULN November 2023 tersebut tumbuh 2,0 persen secara year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,7 persen (yoy).

“Perkembangan ULN ini terutama disebabkan oleh transaksi ULN sektor publik,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dikutip dari Antara, Senin (15/1/2024).

Selain itu, posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global termasuk rupiah, yang berdampak pada meningkatnya angka statistik ULN Indonesia valuta lainnya dalam satuan dolar AS​.

Lebih lanjut, Erwin menuturkan struktur ULN Indonesia juga tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. ULN Indonesia pada November 2023 tetap terjaga, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 29,3 persen, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,1 persen dari total ULN.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Pemerintah Tarik Utang Baru Rp104,7 Triliun hingga Maret 2024

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

“Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian,” kata Erwin.

Sementara ULN pemerintah tetap terkendali dan dikelola secara terukur dan akuntabel. Posisi ULN pemerintah pada November 2023 sebesar 192,6 miliar dolar AS atau tumbuh enam persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen (yoy).

Perkembangan ULN tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan internasional, dalam bentuk sukuk global, seiring sentimen positif kepercayaan pelaku pasar sejalan dengan mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan global. Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel.

Baca Juga Artikel Beritanya:  BSI KCP Banda Aceh Daud Beureueh Mulai Beroperasi di Gedung Landmark BSI Aceh

Pemanfaatan ULN pada November 2023 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas pemerintah dan perlindungan masyarakat, sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah tantangan ketidakpastian perekonomian global.

Dukungan tersebut mencakup antara lain sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,8 persen dari total ULN pemerintah), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,6 persen), jasa pendidikan (16,7 persen), konstruksi (14,1 persen), serta jasa keuangan dan asuransi (9,9 persen).

Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,8 persen dari total ULN pemerintah.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Kemitraan PSR Untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani

ULN swasta kembali menurun. Posisi ULN swasta pada November 2023 tercatat sebesar 196,2 miliar dolar AS atau mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,2 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada bulan lalu sebesar 2,3 persen (yoy).

Kontraksi pertumbuhan ULN tersebut bersumber dari lembaga keuangan dan perusahaan bukan lembaga keuangan (non financial corporations) yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar 6,1 persen (yoy) dan 2,5 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya masing-masing sebesar 2,4 persen (yoy) dan 2,3 persen (yoy).

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 78,6 persen dari total ULN swasta.

ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,5 persen terhadap total ULN swasta. (red/habaaceh)

Baca Juga

Kenaikan Gaji ASN akan Diumumkan Prabowo usai Jadi Presiden

Ekonomi

Kenaikan Gaji ASN akan Diumumkan Prabowo usai Jadi Presiden

Ekonomi

Dukungan GBBI Sulsel di Provinsi Aceh / Aceh SERU (SERbu UMKM)

Ekonomi

Aceh Inflasi 0,48 Persen pada Maret 2024, Cabai hingga Rokok Ikut Andil

Ekonomi

Pimpin Pembiayaan Rumah Syariah, BSI Raih Indonesia Property Award 2022

Ekonomi

Tingkatkan Daya Serap KUR, Diskop UKM Turunkan 25 Pendamping ke Seluruh Aceh

Ekonomi

Kemensos Distribusikan Kompor Berbahan Biomassa untuk Warga Idi Rayeuk

Ekonomi

Luhut Bocorkan Temuan Cadangan Lithium Besar di Indonesia
EG Craft Keindahan dan Kreativitas dari Anyaman Enceng Gondok

Ekonomi

EG Craft Keindahan dan Kreativitas dari Anyaman Enceng Gondok