BERITA ONLINE TERVIRAL

Wali Santri Mengeluh, Biaya Masuk MUQ Pagar Air Memberatkan Capai Rp. 8,2 Juta

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Sabtu, 31 Juli 2021 - 19:35 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Aceh Besar – Meski sudah beralih status dari yayasan menjadi milik Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh, bukan berarti biaya yang dikeluarkan santri yang mondok dan belajar di Dayah Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ) Pagar Air, Aceh Besar lebih ringan dari Dayah milik swasta lainnya di Aceh.

Manajemen MUQ Pagar Air dibawah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dayah Perbatasan dan MUQ Pagar Air tetap memungut biaya hingga Rp. 8,2 juta per santri. Nominal yang jauh lebih besar ketika MUQ Pagar Air masih berstatus swasta atau dikelola oleh yayasan.

Seorang wali murid, Razi mengeluh dengan nominal biaya yang harus ia keluarkan. Menurutnya dengan status MUQ Pagar Air yang sudah menjadi milik Pemerintah Aceh seharusnya tidak memungut biaya besar, bahkan lebih besar dari dayah milik swasta di Aceh.

“Berangkat dari pada kita punya pesantren dibawah Pemerintah Aceh. Nah, ini semestinya harus punya acuan yang jelas. Terutama soal biaya, kalau bisa dikurangi,”

Harapan tersebut disampaikan Razi saat pertemuan Santri Baru dan Wali Santri Tahun Ajaran 2021/2022 dengan Pengelola MUQ Pagar Air di Musalla Dayah setempat, Pagar Air, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Sabtu 31 Juli 2021.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Meurah Budiman Tinjau Aset Bangunan Bekas Ruang Pengadilan

Pertemuan itu dihadiri pengurus MUQ Pagar Air diantara, Kepala UPTD Dayah Perbatasan dan MUQ Pagar Air, Drs. H. Sahlan M. Dian, Rais Amm Dayah MUQ Pagar Air Drs. H. Sualip Khamsun dan pejabat suktural MUQ dan ustad serta ustazah.

Kemudian, hadir pula Dewan Pembina Drs. H. Sofian Mukhtar, MM dan Dr. A. Mufakhir Muhammad MA, Wakil Ketua Komite Dayah MUQ Dr. Nasrullah RCL, MT serta ratusan wali santri kelas 1 MTs MUQ Pagar Air.

Sambung Razi, kualitas pendidikan yang baik bukan hanya untuk mereka yang memiliki biaya namun juga harus merata bagi seluruh anak Aceh apalagi status MUQ Pagar Air sekarang ini sudah menjadi milik Pemerintah Aceh.

“Kenapa, seperti yang saya sampaikan tadi. Bagaimana ini pemerataan pendidikan, tidak hanya bagi mereka yang punya uang. Tapi, juga kepada mereka yang tidak punya uang. Kami mengatakan ini ada orang tua santri yang tidak sanggup,” ungkapnya.

Razi berharap kedepan pengelola MUQ Pagar Air agar lebih memperhatikan keluhan yang disampaikan wali murid terutama soal iuran santri. Jika bisa biaya –biaya yang tidak masuk dalam kegiatan reguler untuk ditiadakan.

“Karena inikan dibawah pemerintah. Pemerintah itu sangat disiplin dalam hal pembiayaan. Kalau sekolah-sekolah dibawah Pemerintah Aceh mestinya tidak ada biayanya,” harap pria paruh baya itu.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Alhamdulilah, 744 Keluarga Miskin di Pidie Dapat Santunan Ramadan dari Baitul Mal Aceh

Kemudian, dia berharap biaya masuk sebesar Rp. 8,2 juta untuk dikurangi sehingga seluruh wali murid bisa menyanggupinya.

Meskipun demikian, dalam kesempatan itu Razi mengaku bangga bisa mengekolahkan anaknya di MUQ Pagar Air. Dia juga memuji kualitas pendidikan di sana karena telah menghasilkan lulusan –lulusan terbaik yang mampu bersaing di tingkat nasional dan bahkan luar negeri.

Sementara itu, Kepala UPTD dan MUQ Pagar Air Drs Sahlan M Dian mengaku belum bisa menyanggupi keinginan wali murid, khususnya mengenai iuran wajib.

Katanya, MUQ Pagar Air bukan 100 persen milik Pemerintah Aceh, dimana di MUQ Pagar Air terdapat dua sekolah nyakni Madrasah Aliah (MA) dan Madrasah tsanawiyah (MTs) yang kedua sekolah tersebut masih dibiayai oleh MUQ Pagar Air, termasuk untuk gaji para gurunya.

“Guru sekolah ditanggung oleh MUQ, tidak serupiahpun ditanggung oleh pemerintah karena MA milik Deperteman Agama, gajinya ditanggung oleh MUQ karena swasta kalau sekolah itu negeri maka akan ringan biayaanya. Tapi kalau sampai makan itu tidak mungkin,” ungkap Sahlan M Dian dihadapan ratusan wali murid yang hadir.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Kadisbudpar Aceh Dan Satgas Covid-19 Aceh Pantau Tempat Wisata

Meskipun demikian kata Sahlan M Dian, MUQ Pagar Air sendiri memliki program untuk pembebasan biaya bagi anak yatim, masyarakat miskin dan santri yang mau menentap disana melalui Baitul Mal.

Hingga saat ini, ada 30 santri yang menerima program tersebut dimana seluruh biaya mulai dari iuran sekolah hingga biaya makan ditanggung oleh Baitul Mal Aceh.

“Kalau mampu dibiayaai oleh pemerintah itu tidak ada keberkahan, karena keberkahan luar biasa orang yang menitipkan anaknya ke ajalan Allah, SWT.Orang yang menginfakkan pada anak yatim maka akan berkah hidupnya rezeki akan dilipat gandakan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Sahlan M Dian mengemukakan bahwa MUQ Pagar Air tidak sedang fokus untuk mengurangi biaya dari para santriwan dan santriwati. Manajemen MUQ Pagar Air sedang fokus pada peningkatan fasilitas infrasrutur agar terlihat lebih indah dan dirasa nyaman.

Maka dari itu, untuk keperluan sekolah dan santri masih mengandalkan dari iuran wajid wali murid.

“Kami tidak sedang fokus pada free biaya. Kami fokus pada fasilitas nyaman, lebih sempurna, lebih indah. Maka untuk kebutuhan santri dan kebutuhan internal, maka masih mengharapkan dari iuran orang tua wali murid,” ungkapnya.[Kontrasaceh]

Baca Juga

Uncategorized

Camat Apresiasi Pelaksanaan Presentasi Buku Kerja yang Digelar Sekda Aceh

Uncategorized

Anggota Satgas TMMD-110 Jantho,memberikan Penyuluhan Kesehatan lingkungan Di lokasi TMMD berlangsung*

Uncategorized

e-DUMAS Terpadu Telah Hadir di Polda Aceh

Uncategorized

Gubernur Harap Sinergitas Pemerintah Aceh Dengan Kanwil Kemenag Terus Berlanjut

Uncategorized

Gubernur Ajak Dewan Dakwah Aceh Tingkatkan Sinergitas Dengan Pemerintah

Uncategorized

Dibuka, Beasiswa Diploma Aceh Carong Bagi Masyarakat Miskin dan Korban Konflik
Fiorentina vs Inter Milan

Uncategorized

Prediksi Fiorentina vs Inter Milan, Serie A Italia 29 Januari 2024

Uncategorized

Top 5 most overrated players in the Premier League 2019-20