Headline Berita Hari Ini

Home / Kesehatan

Selasa, 28 Februari 2023 - 15:44 WIB

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

dok/ist

dok/ist

0:00

BANDA ACEH – Penurunan prevalensi stunting dipengaruhi oleh 4 masalah gizi, yakni weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk. Setelah 4 masalah gizi tersebut teratasi, penurunan prevalensi stunting akan terjadi.

”Kalau mau menurunkan stunting maka harus menurunkan masalah gizi sebelumnya yaitu weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk. Kalau kasus keempat masalah gizi tersebut tidak turun, maka stunting akan susah turunnya,” kata Dirjen Kesehatan Masyarakat dr. Maria Endang Sumiwi, MPH di Jakarta, Jumat (27/1).

Pencegahan stunting yang lebih tepat harus dimulai dari hulu yaitu sejak masa kehamilan sampai anak umur 2 tahun atau 1000 hari pertama kehidupan. Pada periode setelah lahir yang harus diutamakan adalah pemantauan pertumbuhan yang dilakukan setiap bulan secara rutin. Dengan demikian dapat diketahui sejak dini apabila anak mengalami gangguan pertumbuhan.

Baca Juga Artikel Berita nya   Petugas Dinas Kesehatan Aceh Jaya Konsumsi Obat Kaki Gajah

Dikatakan Dirjen Endang, gangguan pertumbuhan dimulai dengan terjadinya weight faltering atau berat badan tidak naik sesuai standar. ”Anak-anak yang weight faltering apabila dibiarkan maka bisa menjadi underweight dan berlanjut menjadi wasting. Ketiga kondisi tersebut bila terjadi berkepanjangan maka akan menjadi stunting,” ungkapnya.

Pemerintah melakukan pemberian makanan tambahan untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia. Pemerintah akan beralih dari pemberian makanan tambahan dengan biskuit menjadi pemberian makanan tambahan dengan makanan lokal.

”Jadi kita sudah mulai tahun 2022 di 16 kabupaten/kota, karena kami mau lihat pemberian makanan tambahan dengan makanan lokal bisa dilakukan tidak,” ucap Dirjen Endang.

Baca Juga Artikel Berita nya   "Kasus Konfirmasi Omicron Capai 1.600, Menkes: Tetap Disiplin Protokol Kesehatan

Pemberian makanan tambahan dengan pangan lokal ini disajikan siap santap oleh Posyandu dan dimasak oleh kader dengan menu khusus yang memenuhi kebutuhan gizinya baik protein maupun kebutuhan gizi yang lain. 16 kabupaten/kota percontohan itu berada di Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan Sumatera Selatan.

Sisanya mulai tahun 2023 diperluas ke 389 kabupaten/kota. Selain pemberian makanan tambahan dengan makanan lokal, hal yang paling penting adalah pemberian edukasi kepada ibu tentang cara pemberian makanan yang baik untuk anak.

Hal tersebut bertujuan untuk mengejar penurunan angka stunting hingga 14% di tahun 2024. Sejumlah faktor yang mempengaruhi adanya penurunan stunting antara lain inisiasi menyusui dini, pemberian ASI eksklusif, pemberian protein hewani dan konseling gizi.

Baca Juga Artikel Berita nya   Wakil Ketua Komisi I DPR Fasilitasi Pemulangan Pasien Bocor Jantung Asal Aceh

Ada peningkatan proporsi pada tahun 2022 yaitu inisiasi menyusui dini menjadi 60,1% dari yang sebelumnya 47,2% tahun 2021.

Anak yang diberi ASI jadi 96,4% tahun 2022 dari yang sebelumnya 73,5% tahun 2021. Namun anak yang menyelesaikan ASI eklusif sampai 6 bulan turun hingga xx%. Pemberian sumber protein hewani menjadi 69,9% tahun 2022 dari yang sebelumnya 35,5% tahun 2021, dan konseling gizi 32% tahun 2022 dari sebelumnya 21,5% tahun 2021.

Pemerintah memiliki 11 intervensi spesifik stunting yang difokuskan pada masa sebelum kelahiran dan anak usia 6 sampai 23 bulan. ”Pencegahan stunting jauh lebih efektif dibandingkan pengobatan stunting,” ucap Dirjen Endang. (adv)

Baca Juga

Kesehatan

Hanif, Edukasi Kepada Masyarakat Tentang Pentingnya KTR DiAceh

Kesehatan

RSUD Pratama Teuku Cut Ali Diresmikan, Pelayanan Kesehatan di Aceh Selatan Kian Baik

Kesehatan

Asisten I Buka Desiminasi Hasil Audit Kasus Stunting Aceh Besar 2023

Kesehatan

Mandatory Spending Dihapus, Kontra dengan Reformasi Kesehatan

Kesehatan

Dinas Kesehatan Kota Langsa Dukung Wujudkan Kota Layak Anak

Kesehatan

Pemerintah Aceh Gencarkan Imunisasi Cegah Berbagai Penyakit

Kesehatan

Kemenag Aceh Lakukan Pelimpahan Nomor Porsi Haji Warga Langsa

Kesehatan

Sukseskan Imunisasi Anak, Puskesmas Sakti Libatkan Penyuluh Agama