Banda Aceh (Fanews.co)™•Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Aceh, Kombes Pol. Muhammad Iqbal Alqudusy, menyatakan bahwa kecelakaan lalu lintas kini menjadi mesin pembunuh utama di Provinsi Aceh.Pernyataan tersebut disampaikan usai dirinya melakukan evaluasi bersama sejumlah instansi terkait di aula Mapolres Lhokseumawe, Kamis (21/5/2025).
Menurut Iqbal, sepanjang periode Januari hingga 18 Mei 2025, telah terjadi 1.231 kasus kecelakaan lalu lintas di seluruh wilayah Aceh. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 10 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang mencatatkan 1.367 kasus.
Namun, Iqbal menegaskan bahwa tren penurunan jumlah kasus tidak dibarengi dengan penurunan dampak fatal. Angka kematian akibat kecelakaan meningkat dari 257 orang pada 2024 menjadi 261 orang pada 2025, atau naik sekitar 2 persen.
“Ini alarm bahaya bagi kita semua,” ujarnya.
Data lain yang mencengangkan adalah jumlah korban luka berat yang melonjak signifikan. Pada 2024, tercatat 87 orang mengalami luka berat, sementara di tahun ini jumlahnya naik drastis menjadi 154 orang atau meningkat sekitar 77 persen.
Iqbal juga menyebutkan bahwa kerugian ekonomi akibat kecelakaan lalu lintas tidak kecil, dengan total kerugian material yang ditaksir mencapai lebih dari Rp2,6 miliar.
Dalam analisis penyebab, Iqbal menyebut bahwa faktor utama kecelakaan lalu lintas terletak pada perilaku pengendara, terutama dari kalangan usia produktif. Minimnya kesadaran pengguna jalan menjadi penyebab dominan terjadinya kecelakaan fatal.
Iqbal berharap kesadaran kolektif segera tumbuh agar angka korban tidak terus bertambah dari tahun ke tahun. Ia juga menegaskan bahwa upaya untuk menekan angka kecelakaan tidak bisa hanya bergantung pada aparat kepolisian, tetapi memerlukan kolaborasi dan sinergi antara semua elemen masyarakat.