Berita News terviral

Waspada! Penjahat Siber Serang Gamer Anak-anak

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Minggu, 5 Maret 2023 - 09:00 WIB    Banda Aceh

Image Source : CNN INDONESIA

Image Source : CNN INDONESIA

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

FA NEWS.ID – Jumlah serangan penjahat siber terhadap pemain game anak-anak meningkat 57 persen pada 2022. Total ada tujuh juta serangan yang mengincar gamer anak-anak dari Januari hingga Desember tahun lalu.

“Dibandingkan tahun 2021, penjahat dunia maya melakukan 4,5 juta serangan, sehingga ini meningkat sebesar 57 persen pada tahun 2022,” tulis Kaspersky dalam laporan berjudul “The Dark Side Of Kids’ Virtual Gaming Worlds”.

Perusahaan keamanan siber itu mencatat, para penjahat siber rata-rata mengincar anak usia 3-16 tahun. Selama 2022, ada 232.735 pemain yang telah menjadi target serangan siber dengan metode malware dan peniruan aplikasi yang berbahaya.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Hari Raya Idul Fitri 2023 Tanggal Berapa? Ini Penjelasan Pakar

“Pada tahun 2022, sebanyak 232.735 pemain menemukan hampir 40.000 file, termasuk malware dan aplikasi yang berpotensi berbahaya dan disamarkan sebagai permainan anak-anak paling populer,” tulis Kaspersky.

Dari total delapan game yang paling banyak dimanfaatkan adalah Minecraft (55,8 persen).

Di belakangnya, ada Roblox (15,4 persen), Among Us (10,9 persen), Poppy Playtime (4,4 persen, Brawl Stars (3,8 persen), Toca Life World (3,2 persen), Fortnite (3,0 persen), dan Valorant (2,8 persen).

Selain malware, para penjahat siber menggunakan teknik phishing untuk melancarkan aksinya dengan membuat halaman yang meniru game-game di atas. Mereka menipu para target yang masih anak-anak dengan menawarkan cheat atau mod populer untuk game.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Tim Advokasi Keamanan Siber Berencana Gugat Pemerintah ke PTUN

“Menurut statistik Kaspersky, halaman phishing yang digunakan oleh penjahat dunia maya untuk menargetkan pemain muda terutama meniru game Roblox, Minecraft, Fortnite, dan Apex Legends. Secara total, lebih dari 878.000 halaman phishing dibuat untuk keempat game ini pada tahun 2022,”

“Salah satu teknik rekayasa sosial paling umum yang menargetkan pemain muda, melibatkan penawaran untuk mengunduh cheat dan mod populer untuk game. Di situs phishing, pengguna mungkin mendapatkan panduan lengkap tentang cara memasang cheat dengan benar,”

Kaspersky juga menemukan, para penjahat siber menyertakan instruksi yang meminta para anak mematikan antivirus mereka sebelum memasang file.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Bukan Hoaks, BMKG Ungkap Dampak Nyatanya Pemanasan Global di RI

Meski sepintas tak mencurigakan, hal itu dibuat “sehingga malware dapat menghindari deteksi pada perangkat yang terinfeksi.”

Lebih lanjut, para penjahat siber pun sengaja membuat situs game palsu yang membangkitkan minat anak-anak untuk mengikuti halaman phishing dan mengunduh file berbahaya.

Kendati demikian para penjahat siber itu sebetulnya tidak mengincar anak-anak sebagai target utama.

“Karena anak-anak di usia ini sering tidak memiliki komputer sendiri dan bermain dari perangkat orang tua, ancaman yang disebarkan oleh penjahat dunia maya kemungkinan besar ditujukan untuk mendapatkan data kartu kredit dan kredensial orang tua,” tulisnya. (*)

Sumber : CNN INDONESIA

Baca Juga

Indonesia Diproyeksikan Pimpin Teknologi AI ASEAN

Teknologi

Indonesia Diproyeksikan Pimpin Teknologi AI ASEAN
TikToker Kritik Lampung Dibalas Ancaman

News

TikToker Kritik Lampung Dibalas Ancaman, DPR Sentil Polisi

Ekonomi

Affiliator Sedih usai TikTok Shop Ditutup: seperti di PHK Massal

Teknologi

Cara Mendaftar Tiktok Affiliate dan Menghasilkan Uang dari Konten

Teknologi

BMKG Ingatkan Rugi Rp77 T Akibat Karhutla 2019
Bangkai Kapal Perang Dunia II Ditemukan

Teknologi

Bangkai Kapal Perang Dunia II Ditemukan
BNPB Paparkan Bukti Bencana Makin Banyak saat Bumi Kian Panas

News

BNPB Paparkan Bukti Bencana Makin Banyak saat Bumi Kian Panas

Teknologi

6 Juta Data Pengguna Kartu Kredit Diduga Bocor, BCA Buka Suara